Kisah Lucu Abu Nawas: Bisa Bedakan Pencuri dan Saudagar Kaya, Cuma Modal Teriak

Abu Nawas Bisa Bedakan Pencuri dan Saudagar Kaya
Abu Nawas Bisa Bedakan Pencuri dan Saudagar Kaya
banner 400x400

“Benar hakim, mana ada saudagar lusuh penampilannya sepertimu,” timpal si pencuri.

Namun, hakim tidak gegabah dalam menentukan keputusannya. Di saat kebingungan melanda, dia teringat sosok Abu Nawas.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Baiklah, saudara-saudara sekalian. Ada satu solusi untuk memecahkan masalah ini,” ujar tuan hakim.

“Apa solusinya tuan hakim?” tanya mereka berdua (saudagar dan pencuri).

“Aku akan memanggil seorang kawan. Abu Nawas ke sini,” ujar tuan hakim.

Mendengar nama Abu Nawas, si pencuri sempat menelan ludah. Dia merasa ada di posisi bahaya.

“Apa pun yang Abu Nawas minta harus dituruti,” pikir si pencuri.

Singkat cerita, Abu Nawas tiba. Ia menghampiri tuan hakim yang kebingungan mencari solusi dari masalah kedua orang itu.

Abu Nawas pun menghampiri dua orang yang bertikai tersebut. Dia memberikan pilihan kepada keduanya.

“Kalian kan saling menuduh, nah di ruangan ini ada dua jendela, aku meminta kalian berdua membuka jendelanya. Masing-masing dari kalian menjulurkan kepalanya keluar jendela,” perintah Abu Nawas.

Mereka berdua menuruti dan segera melakukannya. Posisi mereka pun sudah sesuai yang diperintahkan Abu Nawas.

Dengan kagetnya, Abu Nawas berteriak. “Hei, penjaga pukul si pencuri,” ujarnya.

Ketika mendengar teriakan Abu Nawas, tanpa si pencuri sadari kepalanya langsung refleks masuk ke dalam ruangan.

Sementara sang saudagar tetap terdiam, tidak bergerak dari tempatnya. Dengan demikian, Abu Nawas dapat mengetahui siapa pencuri yang asli.

“Pencurinya adalah orang itu yang berpenampilan seperti saudagar,” ujar Abu Nawas.

Tuan hakim langsung menyuruh prajurit untuk menangkapnya. Si pencuri pun dipenjara dan harus mengembalikan sisa harta curiannya.

Saudagar lalu senang, hartanya bisa kembali. Dirinya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Abu Nawas. Sebagai rasa terima kasih, dirinya memberikan sejumlah uang kepada Abu Nawas.

Wallahu a’lam bisshawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *