Enam Ciri Negara Kesejahteraan Indonesia

Ciri Negara Kesejahteraan Indonesia
Enam Ciri Negara Kesejahteraan Indonesia
banner 400x400

Sekarang kita melihat data World Happines Index di tahun 2022. Amerika Serikat sebagai wakil pembangunan kapitalistik hanya di rangking ke-19. Sementara Cina sebagai wakil pembangunan Sosialistik/Komunisme hanya di rangking ke-82.

Bagaimana Perancis yang ikut memulai sistem hibrida, sempalan dan alternatif? Perancis hanya di rangking ke-21. Bagaimana dengan Jepang, sistem sempalan dari Asia? Jepang hanya di rangking ke-55. Korea Selatan rangking ke-61.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Bagaimana Indonesia yang akan maju dengan wacana Pancasilanomics? Indonesia jauh lebih merosot ke rangking ke- 80.

Data menunjukkan, benar bahwa sistem kapitalisme yang diwakili Amerika Serikat bukan terbaik. Ia hanya di rangking ke 19. Benar pula sistem sosialistik komunisme yang diwakili Cina bukan pula yang terbaik. Cina hanya di rangking 82.

Perancis di bawah Amerika Serikat yakni ke-21. Jepang dan Korea Selatan lebih buruk lagi (rangking ke-55 dan ke-61). Indonesia lebih buruk lagi (rangking ke-80)

Lalu sistem mana yang terbaik? Yang tertinggi dari sisi World Happiness Index ternyata adalah berbagai negara skandinavia. Antara lain? Finlandia, Denmark, Norwegia, dan Swedia.

Ini adalah pembangunan yang disebut 𝙉𝙤𝙧𝙙𝙞𝙘 𝙈𝙤𝙙𝙚𝙡. Negara itu menganut sistem Negara Kesejahteraan.

-𝟎𝟎𝟎-

Negara kesejahteraan Skandinavia (Nordic Model) memiliki enam ciri khusus. Kombinasi enam kriteria ini yang membuat negara skandinavia selalu masuk top 10 pembangunan yang berhasil, baik diukur melalui World Happiness Index ataupun Human Development Index.

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗻𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗶𝗮𝘆𝗮𝗶 𝘄𝗲𝗹𝗳𝗮𝗿𝗲 𝗽𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺.

Mereka tak hanya menggratiskan atau membuat sangat mudah dijangkau aneka fasilitas untuk umum: pendidikan, kesehatan, perumahan, tunjangan pengangguran, jaminan hari tua, pensiun, bahkan bantuan untuk bayi yang lahir, bantuan hiburan untuk para senior, usia lanjut.

Luasnya cakupan welfare program Nordic Model ini membuatnya disebut 𝙜𝙚𝙣𝙚𝙧𝙤𝙪𝙨 𝙬𝙚𝙡𝙛𝙖𝙧𝙚 𝙨𝙩𝙖𝙩𝙚.

𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮, 𝘀𝗼𝗮𝗹 𝗽𝗮𝗷𝗮𝗸 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶.
Siapakah yang membiayai welfare program yang gila-gilaan itu? Yang membiayainya adalah masyarakat sendiri melalui pajak yang juga tingginya gila-gilaan.

Lihatlah data ini. Tarif pajak rata-rata di dunia sebesar 31,37%. Rata- rata Eropa: 32%. Rata-rata OECD (Amerika Serikat, Kanada, Perancis hingga Turki) adalah 41,58%.

Namun di negara-negara Nordik, tarif pajak lebih tinggi dengan Denmark sebesar 55,56%, Finlandia sebesar 51,25%, Islandia sebesar 46,22%, Norwegia sebesar 47,2% dan Swedia sebesar 57% .

Negara kesejahteraan Skandinavia sering pula disebut Robin Hood modern yang dilegalkan. Itu karena negara memungut pajak yang besar, terutama dari orang kaya, untuk dibagikan kepada masyarakat luas.

𝗞𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮, 𝗸𝗼𝗻𝗱𝗶𝘀𝗶 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗮𝗷𝘂.

Pemerintah di Skandinavia (Nordic Model) sanggup menyediakan program kesejahteraan yang dahsyat karena rata rata penghasilan masyarakatnya juga cukup tinggi.

GDP per kapita rata rata penduduk di negara Skandinavia di tahun 2022 di atas 50 ribu USD per tahun. Jika dirupiahkan, sekitar 700 juta rupiah setahun. Atau penghasilan rata rata penduduk sekitar 60 juta rupiah sebulan.

Bandingkan dengan GDP rata rata rata Indonesia di tahun yang sama. Di Indonesia, angkanya di bawah 4,000 USD per tahun. GDP rata rata orang Indonesia hanya seperduabelas (1/12) negara skandinavia.

𝗞𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁, 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗱𝗶 𝗻𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 𝘀𝗸𝗮𝗻𝗱𝗶𝗻𝗮𝘃𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗿𝗮𝗸𝘁𝗲𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗙𝘂𝗹𝗹-𝗗𝗲𝗺𝗼𝗰𝗿𝗮𝗰𝘆.
Di sana, tak hanya diselenggarakan pemilu reguler yang bersih dan terbuka. Dalam sistem Full Democracy, hak asasi manusia juga dilindungi. Warga negara bebas memilih gaya hidupnya sendiri, sejauh tidak melakukan pemaksaaan dan kekerasan soal gaya hidupnya kepada orang lain.

LGBT juga dibiarkan hidup di sana. Pernikahan sesama jenis itu dilegalkan di negara Swedia, Finlandia, dan juga Norwegia. Tentu saja tetap ada warga di sana yang tak setuju Pernikahan Sejenis. Mereka yang tak setuju dibolehkan, tapi mereka tak bisa melarang warga lain yang setuju same sex marriage.

𝗞𝗲𝗹𝗶𝗺𝗮, 𝗵𝗮𝗹 𝗽𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗻𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 𝗸𝗲𝘀𝗲𝗷𝗮𝗵𝘁𝗲𝗿𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗡𝗼𝗿𝗱𝗶𝗰 𝗖𝗼𝘂𝗻𝘁𝗿𝗶𝗲𝘀 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗵𝗮𝗱𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗶𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗼𝗿𝘂𝗽𝘀𝗶.

Transparency International setiap tahun mengukur level korupsi sebuah negara. Rangking teratas, negara yang paling bersih korupsi acap kali ditempati oleh negara ini.

Di tahun 2021, negara yang paling bersih korupsi adalah Denmark (1), Finlandia (2), Norwegia (3), dan Swedia (4).

𝗞𝗲𝗲𝗻𝗮𝗺, 𝗰𝗶𝗿𝗶 𝘁𝗮𝗸 𝗸𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗸𝗿𝘂𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗮𝗻𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 𝘁𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗱𝗶𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗽 𝗽𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴.

Di bawah 30 persen populasi dì berbagai negara skandinavia menganggap agama penting.

Rusakkah sebuah negara yang tak menganggap agama penting? Untuk kasus negara skandinavia, itu tak menghalangi terbentuknya pemerintahan yang paling bersih, dan populasi masyarakat yang kini dianggap paling bahagia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *