Kultum 144: Apakah Perbuatan Syirik Itu

Apakah Perbuatan Syirik Itu
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.idSyirik itu adalah perbuatan menyekutukan Allah sebagai al-Kahliq dengan ciptaan sebagai makhluq, apapun bentuk cipataan itu. Secara indrawi, syirik itu ada yang terasa dengan jelas, dan ada yang tidak terasa dengan jelas. Karena itu, mengetahui tentang syirik dan berbagai macamnya merupakan jalan satu-satunya untuk dapat menjauhkan diri darinya sejauh mungkin.

Seorang penyair Arab bernama Abu Faras al-Hamdani,mengatakan,

عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّــرِّ لٰــكِنْ لِـتَـوَقِّـيْـهِ

وَمَنْ لَـمْ يَعْرِفِ الشَّرَّ مِنَ الْـخَيـْرِ يَقَع فِـيْـهِ

Artinya:

Aku mengetahui keburukan bukan untuk (melakukan) keburukan, tetapi untuk menghindarinya. Dan barangsiapa yang tidak mengetahui keburukan dari kebaikan, maka jatuhlah ia ke dalamnya (keburukan).

Mungkin amtsal yang lebih tepat begini; jika seseorang tidak mengetahui betapa nikmat dan berharga sehat itu, maka dia tidak akan tahu hal itu kecuali jika dia telah merasakan sakit. Begitu juga jika seseorang tidak mengetahui pentingnya tauhid, keutamaannya, dan penerapannya di dalam hidup, maka dia tidak akan dapat menjauhkan dan menjaga diri dan tauhidnya. Untuk itu dia harus tahu tentang syirik dan perkara-perkara jahiliyyah lainnya sehingga dia dapat menjauhkan diri dan menjaga tauhidnya.

Kita sudah mengetahui bahwa Nabi Ibrahim ‘Alaihissallam saja yang mendapat kedudukan tinggi di sisi Allah Subhanahu wata’ala, beliau masih melawan syirik dan menghancurkan berhala-berhala dengan tangannya. Untuk itu dia mendapat banyak cobaan sampai-sampai dia dijatuhkan ke dalam api. Meski dijatuhkan ke dalam api beliau tetap takut dirinya akan terjatuh ke dalam perbuatan syirik. Dia memohon pertolongan kepada Alllah,

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ

Artinya:

Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala. Ya Rabb, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia (QS. Ibrahim, ayat 35 dan 36).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *