Orde Reformasi Yang Tergadai (11): Negara Krisis Identitas

Negara Krisis Identitas
Abdullah Hehamahua
banner 400x400

Kajian politik, seperti al-Siyasah al-Madaniyyah karya Al-Farabi, siyasah merujuk ke cabang filsafat yang mendalami seni berpolitik. Dalam fiqh Islam Sunni, siyasah terdapat dalam kata “siyasah syar’iyyah,” yang berarti pemerintahan berdasarkan hukum syariah.

H. Agus Salim, berdasarkan hakikat siyasah di atas mengusulkan sila keempat Pancasila dengan rumusan, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam permusyawarah perwakilan.” Empat dari Panitia 9 yang menyusun Pancasila dan UUD 45 adalah ulama: Agus Salim, KH Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, dan Abikoesno Tjokrosoejoso.
Mereka berempat berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan pemahaman Al Farabi di atas, mengesahkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama Pancasila. Sila ini diabadikan dalam pasal 29 ayat (1) UUD 45: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mereka, untuk memastikan politik identitas tersebut wajib hukumnya, maka di ayat (2) pasal 29 UUD 45, menyetujui rumusan: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

Umat Islam di Indonesia, tidak protes perempuan Hindu Bali dalam acara resmi, mengenakan pakaian yang terbuka dadanya. Padahal, Islam mewajibkan setiap Muslimah menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Namun, disebabkan ayat (2) pasal 29 UUD 45 menjamin setiap warga negara melaksanakan ajaran agamanya, maka umat Islam diam saja. Itulah sebabnya, saya sebagai Ketua Tim Penyusunan Kode Etik KPKPN, meminta Panitia menyediakan makan siang bagi anggotaku yang nonmuslim pada waktu bulan Ramadhan.

Simpulannya, orang yang tidak mau berpolitik, sama dengan manusia purba. Sebab, manusia purba, sehari-hari mengonsumsi apa saja yang ada di sekitarnya, baik berupa buah, daun, maupun akar pohon. Penduduk purba tinggal di atas pohon, di dalam gowa atau gubuk yang terbuat dari ranting kayu. Mereka, bahkan bisa saling membunuh dan mengonsumsi daging manusia lain.

Hakikat Identitas

Identitas berasal dari perkataan Inggeris “identity” yang artinya “pengenalan diri.” Identitas menurut KBBI adalah ciri-ciri atau jati diri yang dapat membedakan satu individu dengan individu lain sehingga tidak ada satu pun individu yang sama persis dengan individu lainnya.

Identitas Indonesia yang pertama adalah Pancasila sebagai dasar negara. Undang-undang Dasarnya adalah UUD 2002, menggantikan UUD 45.
Identitas kedua Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bukan kerajaan atau federasi. Identitas ketiga, bangsa Indonesia, bukan bangsa Jawa. Identitas keempat, bendera merah putih. Identitas kelima, lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Identitas keenam, Bahasa Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *