Disway: Bukan Penakut

Kapal Selam Wisata Titanic bernama Oceangate meledak dan tewaskan seluruh awak kapal. Oceangate sempat dinyakan hilang kontak pada Kamis 18 Juni 2023. -Oceangate dan 5 awak kapal yang tewas/Independent.uk-
banner 400x400

Setelah Titan menyelam 1 jam lebih 47 menit, kapal pasangannya yang mengambang di atas laut kehilangan jejak. Titan menghilang dari radarnya.

Harusnya Titan sudah sampai ke lokasi yang dituju: reruntuhan kapal Titanic yang ada di dasar laut. Di kedalaman 3.800 meter. Di situ onggokan Titanic terbelah dua. Jarak antar onggokan sekitar 500 meter.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Titanic, Anda sudah tahu: berangkat dari pelabuhan Southampton, Inggris selatan. Tujuannya: New York. Titanic kapal baru. Tercanggih saat itu. Satu-satunya kapal yang bisa menempuh jarak sejauh itu. Titanic mengangkut sekitar 2.200 orang. Tepatnya saya tidak tahu: saya bukan salah satunya.

Di pelayaran pertamanya, di lokasi itu, Titanic menabrak gunung es. Halangan itu sebenarnya sudah diketahui. Tapi kapten kapal yakin Titanic terlalu kuat menghadapi sekadar gunung es.

Selebihnya Anda sudah nonton filmnya.

Turis di dalam Titan itu juga sudah nonton film Titanic. Tapi mereka ingin melihat sendiri onggokan Titanic di dasar laut itu. Pemandangan itu, langka. Hanya orang kaya yang bisa melihatnya. Dawood dan anaknya ingin jadi orang pertama dari negara dunia ketiga yang bisa melihatnya.

Gagal.

Kapal selam Titan tiba-tiba kehilangan kontak dengan kapal pasangannya yang mengambang di atas laut.

Titan memang hanya bisa menyelam kalau ada dukungan komunikasi dari kapal yang di atas laut. Itulah sebabnya Titan hanya bisa disebut submersible marine. Tidak bisa disebut submarine (kapal selam).

Submarine punya semua fasilitas untuk menyelam sendiri. Titan tidak.

Hilangnya kontak itu bukan karena alat komunikasi rusak. Yang rusak adalah Titannya sendiri –rusak secara keseluruhan. Meledak di dalam laut.

Kata ”meledak” itu sebenarnya juga tidak cocok. Belum ada bahasa Indonesia untuk mengartikan implode. Lebih tepatnya Titan itu penyet sepenyet-penyetnya sampai hancur. Seperti cabai yang Anda taruh di panai batu, lalu cabai itu Anda hantam dengan ulek-ulek batu.

Di dalam laut itu, kian dalam, kian besar tekanannya. Saking kuatnya tekanan itu, kapal selam yang terbuat dari baja khusus pun bisa bernasib mirip dengan cabai di atas panai.

Tentu ada yang salah dengan desain atau pilihan material Titan. Tapi Stockton Rush, bos Titan, pernah mengatakan ”sistem keamanannya sudah dibuat jauh melebihi standar”. Tentu kita harus menunggu hasil penyelidikan tim, untuk mengetahui penyebab sebenarnya.

Memang ada yang mengkritik Rush terlalu berani. Ia pernah mengatakan keamanan yang berlebihan itu sebenarnya mubazir. “Kalau hanya mau aman, tidur saja terus di kasur”, katanya kepada media di sana.

WENDY RUSH (kiri) bersama Stockton Rush dalam sebuah kesempatan tahun lalu.-The Economic Times –

Para jemaah haji tahun ini juga tidak takut dengan suhu sampai 49 derajat Celsius. Memang ada yang bilang sampai seperti di neraka, tapi tidak ada yang membatalkan haji karena takut panas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *