Pengobatan Ala Nabi untuk Para Penderita Penyakit Jantung

Pengobatan Ala Nabi untuk Para Penderita Penyakit Jantung
Pengobatan Ala Nabi untuk Para Penderita Penyakit Jantung. Foto: Pixabay
banner 400x400
Hajinews.id – Pengobatan ala Nabi adalah praktik pengobatan yang didasarkan pada tradisi dan cara Nabi Muhammad SAW untuk mengobati penyakit dan menjaga kesehatan. Ini termasuk penggunaan ramuan obat alami dan obat-obatan lainnya yang didokumentasikan dalam hadits dan sunnah Nabi.

Pengobatan Nabi didasarkan pada prinsip-prinsip Sunnah Nabi Muhammad untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Ini termasuk penggunaan beberapa tanaman obat alami yang direkomendasikan oleh Nabi.

Banyak sekali hadits yang menceritakan tentang pengobatan dari Nabi Muhammad SAW. Di antara hadits tersebut, Nabi memberikan rekomendasi obat dari pelbagai jenis tumbuhan, hewan, madu, bekam, kay dan lainnya.Nabi juga selalu menggunakan obat-obatan sesuai takarannya, dosisnya, dan paling utama adalah mengidentifikasi penyakit serta penyebabnya. Bahkan, dalam sebuah hadits nabi diceritakan pernah memberikan ramuan kepada sahabat nabi yang menderita penyakit jantung.Seorang sahabat, Sa’ad menceritakan bahwa pada suatu hari dirinya menderita sakit, kemudian Rasulullah SAW menjenguknya. Lalu, beliau meletakkan tangannya di tengah dadanya, sampai-sampai jantung Sa’ad merasakan sejuknya tangan beliau.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kemudian Nabi bersabda,’‘Kamu menderita penyakit jantung. Temuilah Al-Harits bin Kaladah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya dia adalah seorang tabib (dokter). Dan hendaknya dia (Al-Harits bin Kaladah) mengambil tujuh buah kurma ‘ajwah, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya.” (HR Abu Daud).

Dalam bukunya yang berjudul Islam & Teknologi, Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, dalam hadits tersebut Rasulullah mengetahui ramuan obat apa yang sebaiknya diminum oleh penderta penyakit jantung.

Namun, Nabi Muhammad tetap meminta Sa’ad untuk menemui seorang dokter bernama Al-Harits bin Kaladah. Hal ini karena Rasulullah hanya mengetahui ramuan obat secara umum saja. Sementara, Al-Harits dianggap mengetahui lebih detail terkait komposisi, cara meracik, kombinasi dan indikasinya.

Menurut Ustadz Sarwat, pengobatan ala Nabi SAW itu juga tidak seperti kisah Nabi Isa alaihissalam dalam mengobati orang sakit. Karena, Nabi Isa hanya dengan mengusap orang sakit langsung sembuh, bahkan yang mati pun bisa hidup lagi. Sebagaimana dikatakan dalam Alquran:

“Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah”. (QS Ali Imran: 49)

Ustaz Sarwat mengatakan, proses penyembuhan yang dilakukan oleh Nabi Isa itu memang semata-mata mukjizat kenabian. Karena itu, boleh jadi Nabi Isa sama sekali tidak tahu teknis sesungguhnya dalam urusan pengobatan. Sedangkan pengobatan ala Rasulullah ini, menurut dia, 100 persen murni ilmu pengetahuan, bukan mukjizat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pengobatan ala nabi ini tidak menggantikan pengobatan medis modern yang didasarkan pada penelitian ilmiah. Pengobatan ala nabi dapat digunakan sebagai pendekatan tambahan atau komplementer dalam menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit, termasuk penyakit jantung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *