Hikmah Pagi: Haji Bukan Gelar yang Harus Disandang

Tidak sedikit dari kita beranggapan bahwa haji adalah sebuah gelar yang patut dibanggakan, padahal dalam setiap ibadah kita diperintahkan untuk ikhlas di dalamnya. Kita diperintahkan beribadah hanya untuk mengharap wajah Allah dan ridho-Nya. Allah ta’ala berfirman,

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Bacaan Lainnya
banner 400x400

_Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)._ (QS. Al-Bayyinah [98]: 5)

Dapat menunaikan ibadah haji merupakan sebuah kenikmatan yang sangat besar, tidak semua orang dapat menunaikannya, bahkan orang yang dikaruniai kekayaan yang sangat banyak belum tentu ia mampu menunaikannya dengan berbagai banyak alasan. Bahagia karena dapat menunaikan ibadah haji merupakan suatu kewajaran yang ada pada diri manusia, namun kita sebagai muslim perlu tahu bahwa kebahagiaan yang kita rasakan ini jangan sampai terseret pada dosa yang menyebabkan pahala haji kita hilang. Maka hendaknya kita selalu waspada terhadap sebab-sebab datangnya bibit-bibit dosa dan dijauhkan dari segala keburukan yang akan terjadi, Allahu ta’ala a’lam bishowaab

Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain. 1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan.

Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *