18 Penyebab Kanker Otak yang Perlu Anda Ketahui, Gejala dan Pengobatannya

Kanker Otak
Kanker Otak
banner 400x400

 5. Sakit kepala parah

Seharusnya ini bukan gejala yang mengejutkan, karena pertumbuhan sel tumor berada di otak, dan berpotensi berkembang jadi kanker. Sakit kepala parah dan tak tertahankan kemungkinan besar akan terjadi berkali-kali dan dalam waktu lama. Seringkali diikuti dengan mual dan muntah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

6. Mual dan muntah tak terkendali

Akibat dari rasa pusing dan sakit kepala, kemungkinan besar kamu akan mual dan muntah-muntah tak terkendali dan parah. Jika kamu merasa tidak dalam keadaan sakit atau lelah kemudian tiba-tiba muntah-muntah parah, apalagi jika di usia 40 tahun ke atas, perlu periksakan ke dokter.

Diagnosis Kanker Otak

Penentuan diagnosis dari kanker otak bergantung dari wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Beberapa pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kekuatan lengan dan tungkai, pemeriksaan refleks, seperti refleks sendi lutut, pendengaran, daya lihat, sensitivitas kulit, keseimbangan dan koordinasi, serta memori dan ketangkasan mental.

Selain itu, dokter juga dapat menyarankan untuk dilakukan beberapa jenis pemeriksaan penunjang, termasuk:

1. Computerized Tomography (CT) scan, yang menciptakan gambaran atau pencitraan dari otak menggunakan sinar X.

2. Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang menciptakan gambaran detil otak menggunakan medan magnet dengan kekuatan tinggi dan gelombang radio.

3. Elektroensefalogram (EEG), yang menggunakan elektroda yang diletakkan pada kulit kepala untuk merekam aktivitas otak dan melihat adanya abnormalitas.

4. Biopsi, yang merupakan pengangkatan sebagian kecil jaringan untuk memeriksa jenis tumor dan menentukan penanganan yang paling efektif.

Penanganan Kanker Otak

Menentukan penanganan tumor otak sangat bergantung dari berbagai hal, termasuk ukuran, lokasi, keganasan, dan berbagai faktor lainnya. Seseorang dengan tumor otak ganas dapat membutuhkan prosedur pembedahan untuk mengangkat sebanyak mungkin sel kanker yang ada.

Setelahnya, radioterapi dan/ atau kemoterapi dapat dilakukan untuk menangani jaringan kanker yang tersisa. Tujuan dari penanganan tersebut adalah untuk mengangkat atau membunuh sebanyak mungkin sel tumor. Dengan begitu diharapkan dapat menghilangkan sel kanker sepenuhnya. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan dan sebagian besar tumor otak ganas dapat kembali setelah penanganan.

Bila tumor timbul kembali setelah penanganan, atau terjadi tumor otak sekunder, yaitu kanker telah menyebar ke otak dari bagian tubuh lain, penyembuhan menjadi lebih sulit. Pada kasus tersebut, penanganan ditujukan untuk mengendalikan gejala dan memperpanjang harapan hidup.