“Berbuatlah apa-apa yang membuat senang makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala” jawab Abu Nawas.
“Apa yang harus aku lakukan agar bisa membuat senang makhluk-makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala?” tanya Baginda Raja lagi.
“Jadilah pemimpin yang adil dan bijak. Apa yang kau anggap layak bagimu, jangan kau anggap layak bagi orang lain,” ujar Abu Nawas menjelaskan kepada Baginda Raja.
“Dengarlah keluhan dan permohonan orang-orang tertindas, berikan jawaban terbaik, buktikan bahwa kau ingin bermurah hati dan juga berikan keputusan yang adil,” jawab Abu Nawas.
“Kau benar Abu Nawas, kau telah memberikan nasihat-naselihat yang baik, aku akan melunasi utang-utangmu,” balas Baginda Raja.
“Wahai Baginda Raja, utang dibayar utang, tidak akan ada habisnya. Harta dan kekuasaanmu adalah milik rakyatku, dan janganlah menolongku,” jelas Abu Nawas.
Baginda Raja pun memerintahkan Abu Nawas untuk meminta sesuatu yang lain dari dirinya.
Abu Nawas pun berkata agar Baginda Raja mengikuti perkataannya. “Tetapi sangat menyedihkan kebesaran dan kemegahan dunia ini telah membuat hatimu sedemikian keras sehingga nasihatku tidak berpengaruh padamu.”
Setelah mengucapkan itu, Abu Nawas pergi berlalu dari hadapan Baginda Raja.
Wallahu a’lam bisshawab.