Khawatir, AHY Ingatkan Prahara 1965-1966 dan 1998-1999 Tak Sampai Terulang

Khawatir, AHY Ingatkan Prahara 1965-1966 dan 1998-1999 Tak Sampai Terulang
banner 400x400

Hajinews.id — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan pemerintah untuk waspada agar prahara besar di 1965-1966 dan 1998-1999 tak terulang.

Hal itu disampaikan AHY tak lepas dari klaimnya bahwa kini situasi demokrasi di Indonesia tengah mengalami kemunduran, terutama menyangkut kebebasan berbicara. AHY menyebut rakyat saat ini takut berbicara karena khawatir ‘diserang’ balik.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

AHY mengaku khawatir apabila kemunduran demokrasi terus terjadi. Ia lantas menyinggung sejumlah peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia di masa lalu tersebut.

“Jangan terulang prahara besar, seperti tahun 1965-1966; dan tahun 1998-1999 dulu. Jangan kita lukai perasaan rakyat, agar mereka tidak menempuh caranya sendiri, dalam memperjuangkan keadilan dan hak politiknya,” kata AHY dalam pidato politiknya yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Partai Demokrat, Jumat (14/7) malam.

Adapun pada 1998-1999, kondisi ekonomi dan politik RI juga gonjang-ganjing. Kerusuhan pun pecah.

Peristiwa itu merupakan hasil kulminasi dari malapetaka ekonomi yang memukul Asia dan krisis politik. Emosi negatif masyarakat yang terkena dampak krisis ekonomi mencapai titik didihnya.

Kerusuhan berupa penjarahan di kawasan pertokoan meletup di berbagai wilayah. Bersamaan dengan itu, ribuan mahasiswa yang jengkel dengan rezim Orde Baru beserta kroninya juga turun ke jalan untuk berdemonstrasi.

Oleh karena itu, AHY menegaskan pemerintah saat ini untuk menjaga api demokrasi. Pasalnya, ia menilai, kini oposisi politik dianggap sebagai musuh negara.

AHY juga mempertanyakan netralitas negara. Menurutnya, banyak yang bertanya soal niat cawe-cawe pemimpin negara dalam Pemilu 2024.

“Lawan politik penguasa, diidentikkan sebagai musuh negara. Netralitas dan independensi kekuasaan negara, dipertanyakan. Tentu banyak yang bertanya, ketika ada niat cawe-cawe pemimpin negeri dalam Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.

sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *