Kultum 172: Bukti Al-Qur’an Memang dari Allah

Bukti Al-Qur’an Memang dari Allah
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Di dalam Al-Qur’an, sejarah dan cerita tentang nabi Musa ‘alaihissalam dan nabi Isa ‘alaihissalam tertulis lengkap. Bahkan ada seorang pendeta yang merasa sangat bersyukur karena ternyata di dalam Al-Qur’an ada pembelaan terhadap kesucian bunda Maria yang oleh orang Yahudi dituduh telah berzina sehingga melahirkan Isa ‘alaihissalam. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dapat menceritakan kisah-kisah para nabi tersebut, padahal di Mekah dan Madinah waktu itu hampir tidak ada orang Kristen.

Dengan demikian, akal sehat dan jujur akan menolak pendapat bahwa Al-Qur’an itu karangan nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Begitu juga cerita tentang nabi Musa ‘alaihissalam. Di dalam Al-Qur’an nabi Musa diceritakan dengan sangat jelas, padahal tidak ada orang Yahudi yang tinggal di Mekah atau Madinah untuk mengajarkan tentang Taurat kepada nabi Muhammad.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Salah satu contoh cerita tentang nabi Musa ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf, ayat 109 sampai 120. Dalam ayat 109 misalnya, Allah berfirman,

قَالَ الۡمَلَاُ مِنۡ قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ

اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ عَلِيۡمٌ

Artinya:

Pemuka-pemuka kaum Fir’aun berkata, “Orang ini benar-benar pesihir yang pandai” (QS. A-A’raf, ayat 109).

Para pemuka Fir’aun juga mengatakan bahwa nabi Musa berkeinginan mengusir Fir’aun dari negerinya. Maka Fir’aun pun meminta saran tentang apa yang harus dia lakukan. Para pemuka negeri itu menyarankan agar Fir’aun mengundang para ahli sihir yang hebat untuk diadu dengan nabi Musa dengan hadiah dan janji jabatan di Istana.

Setelah para ahli sihir terkumpul dan terjadi pertarungan yang hebat antara para ahli sihir dengan nabi Musa yang tentu saja dengan pertolongan Allah Subhanahu wata’ala, maka para ahli sishir itu kalah dengan memalukan. Dengan demikian maka kenabian (nabi) Musa terbukti benar dan usaha para pemuka serta para ahli sihir itu menjadi sia-sia, terhina, dan jatuh dalam sujudnya. Allah berfirman,

فَغُلِبُوۡا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوۡا صٰغِرِيۡنَ‌ۚ‏

وَ اُلۡقِىَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيۡنَ

Artinya:

Maka mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina, dan para pesihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud (QS. A-Araf, ayat 119 dan 120).

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh

—ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *