Kisah Abu Nawas: Kerjai Komplotan Penipu, Abu Nawas Jual Batang Pohon Seharga 100 Dinar Emas

Abu Nawas Jual Batang Pohon Seharga 100 Dinar Emas
Abu Nawas Jual Batang Pohon Seharga 100 Dinar Emas
banner 400x400

Hajinews.id – Suatu hari ABU Nawas ditipu di pasar. Tak tanggung-tanggung, beberapa penjahat telah bergabung untuk menipu Abu Nawas.

Seorang penjahat dan tiga temannya mencegat Abu Nawas yang hendak menjual seekor keledai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Didorong oleh istrinya, Abu Nawas pergi ke pasar.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Empat penjahat mencari cara untuk mengelabui Abu Nawas. Mereka berempat sepakat untuk mengelabui Abu Nawas dengan mengatakan bahwa dia membawa kambing bukan keledai.

Tiga penipu awal berusaha mengelabui Abu Nawas bahwa yang dibawanya adalah kambing meskipun Abu Nawas menegaskan yang dibawanya adalah keledai.

Tibalah penipu keempat untuk menyelesaikan misi terakhir. “Bagus sekali kambingmu ini,” pencuri keempat membuka percakapan seperti dikutip dari nu.or.id.

“Kamu juga yakin ini kambing?” tanya Abu Nawas.

“Lho? Ya jelas sekali kalau hewan ini kambing. Kalau boleh aku ingin membelinya.”

“Berapa kau mau membayarnya?”

“Lima dirham!” Abu Nawas setuju.

Sepulang ke rumah sang istri ngomel. Karena keledainya hanya dihargai 5 dirham yang seharusnya bisa mencapai 50 dirham.

Daripada diomeli istri terus-terusan, Abu Nawas pergi ke hutan untuk mencari kayu batang pohon yang ingin dia jadikan tongkat dan menghasilkan uang. Rencana berhasil, semua orang membicarakan kehebatan tongkat Abu Nawas.

Kabar tersebut sampai ke para penipu. Mereka menginginkan tongkat Abu Nawas yang ajaib itu. Para penipu melihat sendiri bagaimana Abu Nawas mengacungkan tongkat di depan warung dan toko tanpa harus membayar.

Keempat penipu itu tertarik ingin membeli tongkat Abu Nawas dengan harga tinggi, tetapi awalnya Abu Nawas hanya cuek dan tidak mau menjual.

Singkat cerita, para penipu menghargai tongkat itu seharga 100 dinar emas dan Abu Nawas akhirnya menyerahkan tongkat tersebut ke empat orang yang menipunya.

Seketika itu, para penipu menjajal kesaktian tongkat seharga 100 dinar emas tersebut ke sebuah warung. Setelah makan, salah seorang penipu mengacungkan tongkat.

Si pemilik warung bingung. “Kenapa kalian mengacungkat tongkat seperti itu?” kata pemilik warung.

“Bukankah Abu Nawas juga mengacungkan tongkat ini dan dibebaskan dari membayar?”

“Betul. Tapi Abu Nawas nitip uang kepadaku sebelum makan di sini!”

“Ampun! Ternyata kita tidak untung menipu Abu Nawas. Malah rugi besar!” ucap para penipu yang kena tipu balik oleh Abu Nawas.

Wallahu a’lam bisshawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *