Kultum 175: Keajaiban Sejarah dalam Al-Qur’an

Keajaiban Sejarah dalam Al-Qur’an
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Ayat-ayat ini jelas menceritakan sejarah yang terjadi dari sejak kekalahan bangsa Romawi, selang beberapa tahun, kemudian perang lagi, dan menang. Ketika ayat-ayat ini diterima Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan disampaikan kepada para sahabat serta kaum Quraisy, maka ayat-ayat ini ditertawai dan ditertawakan oleh kaum Musyrik Quraisy.

Ayat-ayat itu hanya dianggap sebagai bualan Nabi Muhammad saja. Hal ini dikarenakan pada waktu itu bangsa Romawi terlihat sudah sangat lemah. Maka Abu Bakar menantang orang-orang musyrik Makkah untuk bertaruh dengan belasan ekor unta.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Tantangan yang menarik itupun diterima oleh kaum musyrik Quraisy, dan tujuh tahun kemudian apa yang disampaikan Allah dalam Al-Qur’an itu benar-benar terjadi. Bangsa Romawi kembali berperang dengan bangsa Persia, dan peperangan itu dimenangi oleh bangsa Romawi. Tentu saja berita kemenangan bangsa Romawi itu terdengar seantero Makkah.

Terlepas dari mengapa terjadi perang dan siapa yang menang dalam perang tersebut, yang pasti kaum musyrik di Makkah dan kaum Muslimin telah membuktikan bahwa Al-Qur’an telah menyampaikan berita yang merupakan ‘sejarah’ yang disampaikan sebelum terjadi. Jadi, saat itulah terbukti satu hal yang luar biasa bahwa Al-Qur’an itu bukan merupakan karangan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Artinya, orang yang tidak berpendidikan seperti Muhammad tentu tidak akan bisa meramal bahwa akan terjadi perang antara Romawi dan Persia.

Meski belum seluruh kisah dan sejarah terdahulu dapat dibuktikan kebenarannya, sebagian ilmuwan dan arkeolog telah membuktikan kebenarannya melalui berbagai penelitian. Pakar Ilmu Tafsir Professor Quraish Shihab menjelaskan bahwa kendati terdapat sekian banyak kisah yang belum terbukti, tidaklah wajar menolak kisah-kisah lain tersebut hanya dengan alasan kisah itu belum terbukti. Beliau beralasan bahwa apa yang belum terbukti kebenarannya, juga belum terbukti kekeliruannya.

Memang masih banyak golongan yang menolak informasi atau kisah-kisah masa lampau dalam Al-Qur’an. Ada kisah dihancurkannya suatu negeri oleh Allah dengan gempa atau angin ribut karena penduduknya durhaka terhadap Nabi yang diutus pada masanya. Semua pasti akan terbukti satu demi satu. Hal itu hanya masalah waktu.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                                —ooOoo—

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *