Hajinews.id – Nabi Muhammad lahir sebagai yatim.
Itu karena meninggal dunianya Abdullah, ayah dari Nabi Muhammad.
Dalam riwayat Nabi Muhammad, Abdullah meninggal saat istrinya Aminah sedang hamil.
Kandungan Aminah baru berusia dua bulan saat Abdullah meninggal.
Abdullah meninggal ketika dia masih sangat muda.
Sebelum meninggal dunia, ia diberi tugas oleh sang ayah Abdul Muthalib.
Abdul Muthalib, mengutip sumber dari situs NU Online, menginstruksikan Abdullah pergi ke Madinah untuk mencari buah-buahan.
Terkadang buahnya sendiri juga harus dijadikan camilan sebuah acara.
Abdullah meninggalkan Makkah bersama sekelompok orang Quraisy yang ingin berdagang.
Sayang, kondisi kesehatan Abdullah menurun dalam perjalanan pulang ke Kota Mekkah.
Abdullah akhirnya singgah di rumah kerabatnya, Bani Addi.
Sementara rombongan lainnya melanjutkan perjalanan tanpa Abdullah.
Abdullah akhirnya dirawat oleh Bani Addi.
Namun, sekian lama dirawat kondisinya tak kunjung membaik.
Malahan, keadaannya cenderung memburuk.
Sampai akhirnya Abdullah meninggal dunia.
Sementara di Mekkah, Abdul Muthalib telah berjumpa dengan rombongan putranya.
Ia langsung mencari-cari keberadaan sang putra namun tak ada tanda-tanda akan kehadirannya.
Sampai akhirnya ia mendapat informasi bahwa putranya mampir ke rumah Bani Addi.
Begitu mengetahui hal itu, kakek Nabi Muhammad ini langsung mengutus anak sulungnya yang bernama Harits untuk menjenguk Abdullah.
Sesampainya di kediaman Bani Addi di Madinah, Harits syok bukan main mengetahui sang adik telah meninggal dunia.
Tak hanya itu saja, jasad Abdullah bahkan telah dimakamkan di Darut Tababa’ah.
Harits lantas bergegas kembali ke Mekkah untuk menyampaikan kabar duka tersebut pada sang ayah.
Begitu mendengar kabar dari Harits, alangkah terpukulnya Abdul Muthalib karena kehilangan putra tercintanya itu.
Air mata Abdul Muthalib mengalir deras kala mendengar kabar duka tersebut.
