WHO Memperbarui Panduan Untuk Batas Asupan Lemak dan Karbohidrat Harian

Batas Asupan Lemak dan Karbohidrat Harian
Batas Asupan Lemak dan Karbohidrat Harian

Hajinews.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengeluarkan pedoman untuk membatasi asupan lemak dan karbohidrat. Pedoman baru ini mencakup batas asupan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa, anak-anak, dan balita.

“Bertujuan untuk mengurangi risiko kenaikan berat badan yang tidak sehat dan penyakit tidak menular terkait pola makan, seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan jenis kanker tertentu,” kata WHO, dikutip dari laman resminya, Rabu (26/7/2023).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dalam panduan tersebut, WHO menyatakan batas asupan lemak total yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 30 persen dari total kebutuhan energi harian atau lebih rendah.

Di sisi lain, WHO menganjurkan asupan lemak jenuh untuk anak atau balita berusia dua tahun tak boleh melebihi 10 persen dari total kebutuhan energi harian. Selain itu, asupan lemak trans juga tidak boleh melebihi satu persen dari total kebutuhan energi.

Adapun lemak jenuh bisa ditemukan pada daging berlemak, susu, mentega, ghee, minyak sawit dan minyak kelapa. Sementara lemak trans terdapat pada makanan seperti roti, kue, gorengan, snack kemasan, daging atau produk susu.

“Lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan bisa digantikan dengan nutrisi lain, seperti lemak tak jenuh ganda, lemak tak jenuh tunggal dari pangan nabati, atau karbohidrat dari makanan yang secara alami mengandung serat, seperti gandum utuh, sayur, buah, dan kacang-kacangan,” kata WHO.

Batas Konsumsi Karbohidrat Dewasa dan Anak

Untuk karbohidrat, WHO menekankan pentingnya memilih sumber karbohidrat yang berkualitas. Khusus untuk anak, WHO menyarankan sumber karbohidrat seperti gandum utuh, buah, sayuran, serta kacang-kacangan.

Adapun batas yang ditentukan WHO untuk orang dewasa yakni minimal 400 gram sayur dan buah, serta 25 gram serat alami per hari. Sedangkan untuk anak-anak, WHO memberikan anjuran yang lebih spesifik, antara lain:

  • Usia 2-5 tahun, sayur minimal 250 gram/hari + serat alami minimal 15 gram/hari
  • Usia 6-9 tahun, sayur minimal 350 gram/hari + serat alami minimal 21 gram/hari
  • Usia >10 tahun, sayur minimal 400 gram/hari + serat alami minimal 25 gram/hari

Panduan baru ini melengkapi pedoman WHO yang sudah ada tentang gula bebas, pemanis non-gula, dan natrium. Ke depan, WHO juga akan merilis pedoman untuk asam lemak tak jenuh ganda dan pengganti garam rendah natrium guna mendukung konsep hidup sehat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *