Kisah Abu Nawas: Raja Bersusah Payah Mencari Kambing Besar Bertanduk Lebar, Abu Nawas Menemukannya Sekaligus

Raja Mencari Kambing Besar Bertanduk Lebar
Raja Mencari Kambing Besar Bertanduk Lebar
banner 400x400

Hajinews.idABU Nawas sangat cerdas dalam memberikan solusi atas permasalahan Raja. Dari suatu malam, raja tidak bisa tidur. Matanya tidak bisa istirahat. Dia secara alami tidak dalam suasana hati yang mudah, karena seorang pemuda telah membawa masalah yang sulit sehari sebelumnya.

Masalah muncul sore ini ketika seorang pemuda datang ke Bagdad untuk menemui Raja yang adil, arif dan bijaksana. Saat raja duduk di Balairung dengan beberapa menteri.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Hai anak muda, engkau berasal dari mana?” tanya Baginda kepada pemuda tersebut seperti dikutip dari Kalam Sindonews.

“Ya Tuanku Syah Alam,” jawab sang saudagar, “Ampun beribu ampun, adapun patik ini berasal dari Negeri Kopiah.”

“Apa maksudmu datang kemari, ingin berdagang?” tanya lagi Baginda Raja.

“Ya tuanku, patik datang kemari ingin mengadukan nasib hamba ke bawah duli yang dipertuan,” jawab si saudagar.

“Katakan maksudmu, supaya bisa kudengar,” perintah Baginda Raja.

Saudagar kaya ini bercerita telah bertahun-tahun berumah tangga namun tidak kunjung punya momongan. Allah Subhanahu wa Ta’ala belum menakdirkan dirinya memiliki anak.

Maka ia berkata kepada istrinya untuk bernazar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika diberi anak laki-laki akan memotong kambing yang besar dan lebar tanduknya sejengkal, kemudian dagingnya disedekahkan kepada fakir miskin.

Keinginan itu ternyata dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Istrinya pun hamil dan melahirkan bayi laki-laki yang sehat walafiat.

Kemudian sang saudagar menyuruh beberapa orang untuk mencari kambing besar bertanduk selebar jengkal, dengan pesan, “Beli saja kambing itu berapa pun harganya, tidak usah ditawar lagi.”

Ternyata usaha tersebut gagal total. Sulit memperoleh kambing dengan lebar tanduk sejengkal. Kambing yang ada paling-paling selebar tiga-empat jari. Akibatnya saudagar itu merasa kesulitan.

Tidur pun tidak nyenyak. Terpikir olehnya untuk mengganti nazarnya tersebut dengan sepuluh ekor kambing sekaligus. Yang penting kan kambing, bukan hewan lain. Namun rencana tersebut akan dikonsultasikan dulu dengan beberapa orang penghulu di negeri itu.

Ia telah mengadu ke seorang penghulu. Pas kebetulan saat ia datang di rumah penghulu sedang banyak orang. Rupanya ada pertemuan para penghulu seluruh negeri.

“Apa maksud kedatangan Anda kemari?” tanya penghulu yang tertua.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *