Jarak Bulan dan Matahari Versi NASA Memiliki Banyak Kemiripan Dengan Surat Yasin 40

Hajinews.id – Dalam Al-Qur’an Surat ke-40 tentang tata surya Bukti kuat tertulis yang jelas tentang Surat Yasin ayat ke-40 Al-Qur’an tidak terbantahkan dalam teori-teori ilmiah. Para astronom telah berhasil menentukan jarak antara bulan dan matahari.

Orbit rata-rata Bumi mengelilingi Matahari adalah 149.597.870 km. Jarak dari Bumi ke Matahari juga dikenal sebagai satuan astronomi atau AU dan digunakan untuk mengukur jarak di seluruh tata surya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

AU adalah jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari. Bumi berputar mengelilingi Matahari setiap 365,25 hari, atau satu tahun.

Namun, orbit Bumi bukanlah lingkaran sempurna. “Bentuknya lebih mirip oval, atau elips. Selama setahun, Bumi terkadang bergerak lebih dekat ke matahari dan terkadang lebih jauh dari matahari,” menurut NASA.

Pendekatan terdekat Bumi ke Matahari, yang disebut perihelion, terjadi pada awal Januari dan berjarak sekitar 146 juta km, hanya berjarak 1 AU. Jarak terjauh dari Matahari yang didapat Bumi disebut aphelion. Jarak itu datang pada awal Juli dan berjarak sekitar 152 juta km, lebih dari 1 AU.

Secara historis, orang pertama yang mengukur jarak ke Matahari adalah astronom Yunani, Aristarchus, sekitar tahun 250 SM. Dia menggunakan fase Bulan untuk mengukur ukuran dan jarak Matahari dan Bulan.

Selama setengah bulan, tiga benda langit harus membentuk sudut siku-siku. Dengan mengukur sudut di Bumi antara Matahari dan Bulan, dia menentukan bahwa Matahari 19 kali lebih jauh dari planet daripada bulan, dan dengan demikian 19 kali lebih besar. Faktanya, Matahari berukuran sekitar 400 kali lebih besar dari Bulan.

“Pengukuran Aristarchus mungkin salah karena pertama, sulit untuk menentukan pusat Matahari dan bulan yang tepat dan kedua, sulit untuk mengetahui dengan tepat kapan bulan setengah penuh,” menurut situs web astronomi Cornell University.

Space menulis, Persatuan Astronomi Internasional memberikan suara pada Agustus 2012 untuk mengubah definisi satuan astronomi menjadi angka lama yang sederhana: 149.597.870.700 meter. Pengukuran didasarkan pada kecepatan cahaya, jarak tetap yang tidak ada hubungannya dengan massa Matahari. Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam 1/299.792.458 detik.

“Definisi baru jauh lebih sederhana daripada yang lama,” kata astronom Sergei Klioner dari Technical University of Dresden di Jerman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *