Disway: Bonita Fani

Bonita Fani
Donald Trump dan Fani Willis.--
banner 400x400

Fani tidak perlu pakai taktik ”makan bubur dari pinggir”. Atau ”menggunakan putusan pengadilan-bubur-di-pinggir sebagai alat bukti untuk menetapkan tersangka berikutnya.”

Sebagai jaksa baru, saat itu Fani hanya punya satu alat bukti permulaan: rekaman pembicaraan telepon antara Donald Trump dengan secretary of state Georgia. Pejabat tinggi itu, Bradford Jay Raffensperger, diminta Trump mencarikan tambahan suara. Trump menyebut perlunya tambahan  angka 12.000 suara.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kekalahan Trump atas Joe Biden di Georgia sangat tipis.

Ini langka: Capres Demokrat menang di Georgia. Kalau tambahan suara itu bisa didapat, kemenangan Biden bisa dibatalkan. Maka Trump-lah yang memenangkan Pilpres 2020.

Dari bukti rekaman itu perkara pun melebar ke mana-mana. Fani menggali lebih dalam lagi. Termasuk ke soal pemilih palsu.

Kenapa yang ditelepon Trump, Raffenspenger? Bukan Gubernur Georgia?

Di negara bagian di Amerika, urusan pemilu tidak ada hubungannya dengan gubernur.

Di sana ada satu jabatan yang disebut secretary of state. Jangan dikelirukan dengan pengertian secretary of state di pemerintahan federal yang berarti menteri luar negeri.

Secretary of state di sebuah negara bagian adalah organisasi di luar kantor gubernur. Seperti gubernur tapi bukan gubernur. Yakni lembaga yang khusus mengurus pemilu, kependudukan dan arsip kependudukan, izn-izin profesional seperti pengacara, arsitek dan dokter, serta urusan inovasi.

Trump tahu urusan pemilu ada di secretary of state. Maka ia minta tolong kepadanya.

Kepala lembaga ini, secretary of state, dipilih langsung oleh rakyat di satu negara bagian. Masa jabatannya sama dengan gubernur: 4 tahun. Gubernur Georgia sekarang dulunya adalah secretary of state.

Dengan 19 terdakwa jadi satu berkas, alangkah ruwetnya proses persidangannya nanti. Tempat tinggal mereka tersebar di banyak negara bagian.

Fani tidak peduli.

Fani akan berebut waktunya Trump dengan lima jaksa di lima negara bagian lainnya.

Trump kemungkinan besar akan menjadi terdakwa di lima perkara. Masing-masing ditangani jaksa yang berbeda. Semua harus memulai sidang awal 2024. Betapa padat jadwal Trump tahun depan. Belum lagi kalau ia harus juga kampanye.

Kini Trump lagi mati-matian untuk memindahkan semua perkara itu ke pengadilan federal. Alasannya: ia mantan presiden. Alasan yang tidak dibeberkan: sebagian besar hakim agung tingkat federal diangkat oleh Trump.

Perjuangan Trump lainnya: minta agar proses persidangannya dilakukan setelah Pilpres. Maksudnya: bila ia terpilih kelak, Trump bisa mengeluarkan dekrit pengampunan kepada dirinya sendiri.

Di sana debat bisa terus dilakukan, tapi pekerjaan juga bisa terus  dilanjutkan.(Dahlan Iskan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *