Para Elite Partai Dibilang Berebut Cinta Jokowi, Rocky Gerung: Mereka Takut Dimasukkan ke Kamar Tahanan

Hajinews.id — Tiga bakal calon presiden (bacapres) pengganti Presiden Jokowi di 2024 sudah dideklarasikan koalisi partai, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Menuju Pilpres 2024 untuk menggantikan Presiden Jokowi, posisi para bakal capres semakin terlihat. Anies Baswedan digadang-gadang sebagai calon pemimpin yang akan membawa perubahan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sementara, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto disebut-sebut akan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi sejauh ini.

Kedua bacapres ini memang memiliki hubungan dekat dengan Jokowi. Ganjar berada di bawah partai yang sama dengan Jokowi, yakni PDIP. Sementara Prabowo merupakan salah satu menteri di kabinet Jokowi.

Tak heran jika dua bakal capres dan partai-partai pendukung keduanya tampak seolah mempresbutkan cinta presiden demi dukungan di 2024.

Hal inilah yang dibahas dalam YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk “Berebut Cinta Jokowi, Siapa yang Menang”. Salah satu narasumber yang hadir dalam acara ini adalah pengamat politik, Rocky Gerung.

Dalam pembahasannya, Rocky Gerung justru mempertanyakan mengapa para elite partai dan bakal capres memperebutkan cinta Presiden Jokowi.

“Pertanyaannya, ngapain sih minta dilamar Jokowi? Apa poinnya di situ? Kalau semua orang minta bagian Cinta dari Jokowi ya buat apa ada Pemilu itu?” ujar Rocky.

“Kan pemilu artinya persaingan,” sambungnya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Rocky pun meragukan motif di balik para elite partai yang menginginkan cinta Jokowi. Ia mencurigai bahwa para elite ini memperebutkan cinta sang presiden karena takut ditempatkan di kamar tahanan.

“Jadi, sepertinya, kalau saya bayangkan misalnya apakah cinta Pak Jokowi itu dia maksudkan untuk mengajak ketua-ketua partai itu tidur di kamar pengantin?” tanyanya.

“Atau justru semua orang mencari cinta Jokowi karena takut akan tidur di kamar tahanan itu?” kata Rocky Gerung lagi.

“Jadi saya menganggap bahwa… nggak ada kesan di saya ini orang, partai-partai yang berupaya untuk antri menerima cinta Jokowi, itu betul-betul ingin masuk kamar pengantin,” ungkapnya.

“Sebetulnya mereka hanya takut dimasukkan Jokowi ke kamar tahanan. Itu bergerombol untuk nyari cinta di situ,” sambungnya.

Rocky Gerung menilai bahwa persoalan cinta-mencintai ini memang tak bisa dipercaya. Pasalnya, menurut dia, cinta rakyat kepada Jokowi pun sebenarnya palsu. Hal ini disimpulkan Rocky dari riset yang dilakukan Kompas.

Hasil riset Kompas pernah menunjukkan bahwa 80 persen rakyat mencintai Presiden Jokowi. Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa hanya 18 persen rakyat yang mengikuti pilihan Jokowi terkait capres.

“Faktanya, tadi saya baca riset dari Kompas itu. Dulu, Kompas bilang bahwa cinta rakyat pada Jokowi 80%. Riset terakhir mengatakan hanya 18% yang ingin menurut pilihan Jokowi tentang calon presiden,” ungkapnya.

“Berarti, rakyat pun cintanya palsu. Loh, faktanya begitu. Jadi apa yang mau kita percaya dari soal cinta-mencintai ini?” katanya.

Sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *