Tantangan Berat Ganjar Pranowo

Tantangan Berat Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo dan Jokowi
banner 400x400

Dengan frasa kunci “kami tegak lurus dengan Jokowi” seperti yang kerap diungkapkan elite Projo dan Bara JP misalnya, para pendukung fanatik Jokowi sejak Pemilu 2014 dan 2019 ini belakangan berhamburan dari lingkaran Ganjar dan sebagian besar merapat ke kubu Prabowo. Padahal, PDIP tentu saja berharap mereka akan menjadi bagian dari mesin pemenangan Pemilu 2024, mesin politik pengantar Ganjar ke istana. Terakhir bahkan PSI, yang kerap dijuluki para hater-nya sebagai “PDIP U-23” juga cenderung mengalihkan endorsement-nya dari Ganjar ke Prabowo.

Faktor Kompetitor

Belakangan, Golkar dan PAN tiba-tiba saja bergabung dengan KKIR dan mendeklarasikan Prabowo sebagai Capres 2024. Publik menduga langkah kedua partai ini tidaklah muncul dari ruang hampa elektoral. Seperti diungkapkan para pengamat dan sejumlah lembaga survei, ada faktor Jokowi di belakang deklarasi empat partai tersebut. Bergabungnya empat partai ini, dengan suara kumulasi hasil Pemilu 2019 sekitar 40%-an tentu akan menjadi tantangan berat kesekian bagi kubu Ganjar dan PDIP yang sejauh ini baru bisa mengumpulkan kumulasi modal suara sekitar 27%-an bersama PPP, Perindo, dan Hanura. Lumayan terpaut jauh.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Jika dugaan pengamat dan sejumlah lembaga survei di atas sahih, maka dalam konteks ini dua fenomena kemudian terbaca mudah. Pertama, Jokowi makin jelas arah dukungannya kepada Prabowo. Kedua, dengan mengoptimalkan potensi 40% modal suara konstituen koalisi empat partai di KKIR dapat dipastikan bakal menjadi sandungan berat buat Ganjar-PDIP. Terlebih lagi jika kemudian yang menjadi pendamping Prabowo adalah Erick Tohir, figur yang tampaknya sangat disukai dan dipercaya Jokowi untuk memastikan kesinambungan program-program pemerintahannya terjaga.

Faktor kompetitor lain yang dapat merepotkan Ganjar-PDIP untuk bisa memenangi pilpres adalah faktor Anies-KKP pascaputusan MA menolak Peninjauan Kembali (PK) kubu Muldoko atas kepengurusan Demokrat-AHY dan deklarasi empat partai mendukung Prabowo tempo hari.Kedua isu itu hemat saya membuat kubu Anies-KKP makin solid.

Semangat mereka kian berkibar lantaran clear sudah: batu sandungan yang dapat menjegal Anies-KKP bisa melaju dan mendaftarkan paslon mereka ke KPU Oktober-November telah terhempas dengan sendirinya. Pada saat yang sama, lahirnya KKIR baru dengan tambahan dua partai (Golkar dan PAN) memperjelas posisi kontestasional, dan ini saya kira yang diharapkan kubu Anies-KKP sejak awal koalisi ini terbentuk. Mereka akan all out bertarung di medan kontestasi elektoral 2024.

Jelas sudah. Bahkan sudah terasa di internal PDIP, bahwa tantangan berat tengah dan akan dihadapi oleh Ganjar-PDIP untuk dapat memenangi Pilpres 2024 dan melenggang menuju istana. Yang kemudian agak mengkhawatirkan, jika analisis ini sahih, Ganjar benar-benar sulit memenangi kontestasi pilpres dan itu artinya PDIP bakal menerima imbas menjadi pecundang di Pemilu 2024. Tidak mustahil Megawati akan meninjau ulang keputusannya mencalonkan Ganjar. Mungkinkah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *