Pribadi Yang Sholeh Akan Memahami Haknya Sebagai Hamba dan Hak Rabb Nya Pada Dirinya

Pribadi Yang Sholeh
Pribadi Yang Sholeh

Oleh : Alhabib Quraisy Baharun

Hajinews.id – Allah akan selalu mencurahkan rahmat-Nya Sebab masih ada hamba-hamba-Nya yang sholeh dan beriman kepada Nya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dan Kebaikan kehidupan di dunia ini sangat bergantung kepada orang-orang sholeh yang menghuninya.

Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad membagi orang sholeh ke dalam empat kategori sebagaimana beliau uraikan dalam kitabnya berjudul Al-Fushul al-‘Ilmiyah wa Ushul al-Hikamiyyah, hal. 21-22, sebagai berikut:

PERTAMA,

عَابِدٌ مُسْتَقِيْمٌ زَاهِدٌ مُتَجَرِّدٌ ذُوْ مَعْرِفَةٍ بِاللهِ تَعَالَى كَامِلَةً وَبَصِيْرَةٍ فِي الدِّيْنِ نَافِذَةً

Artinya:“Seorang ahli ibadah yang lurus, hidup dengan zuhud, perhatian penuh kepada Allah, arif billah, dan memiliki kesadaran tajam dalan keberagamaan.”

Kategori orang sholeh pertama adalah para ahli ibadah yang istiqamah. Mereka mengutamakan zuhud, yang berarti menahan diri untuk tidak memburu kenikmatan duniawi. Mereka mencurahkan seluruh hidupnya dengan sepenuhnya menghamba kepada Allah semata, yang berarti mereka habiskan waktunya untuk beribadah baik secara vertikal (langsung kepada Allah SWT) maupun secara horizontal (melalui sesama manusia).

Selain itu mereka juga ma’rifat, yakni mengenal Allah SWT secara dekat dengan mata batin. Pengetahuan mereka tentang Allah dan alam semesta sangat mendalam sebagai anugerah khusus dari-Nya. Juga, mereka memiliki kesadaran yang tajam dalam kaitan dengan apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah SWT sebagaimana diatur dalam syariat agama.

KEDUA,

عَالِمٌ بِالشَّرْعِ، رَاسِخُ الْقَدَمِ فِي اْلعِلْمِ بِاْلكِتَابِ والسُّنَّةِ يَعْمَلُ بِعِلْمِهِ وَيُعَلِّمُ النَّاسَ وَيَنْصَحُهُمْ، وَيَأْمُرُ بِاْلمَعْرُوْفِ، وَيَنْهَى عَنِ اْلمُنْكَرِ لَايُداهِنُ فِي الِّدِيْنِ، وَلَايَخْشَى فِي اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ.

Artinya: “Seorang ulama yang berpengetahuan mendalam dan luas tentang agama, memegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah, mengamalkan ilmunya, mengajari dan memberikan nasihati kepada manusi, ber-amar ma’ruf dan nahi mungkar, tidak bersikap munafik dalam urusan agama dan tidak terpengaruh oleh kecaman dari siapa pun (dalam membela apa yang telah ditetapkan oleh Allah).”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *