Disway: Durian Kaesang

Durian Kaesang
Ilustrasi Kaesang Pangarep - Maulana Pamuji Gusti

Kaesang akan membawa PSI menjadi seperti bajunya. Berpolitik dengan gembira.

Optimistis.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Santai.

Santun.

Tidak berkelahi.

Tidak menjatuhkan.

Tidak memfitnah.

Ia masuk PSI karena ini partainya anak muda. Tapi Kaesang akan membawanya sampai ke anak muda di pedesaan. Juga sampai ke orang tua yang berjiwa muda.

Mungkin Kaesang membayangkan dirinya sedang menjadi seperti tokoh muda Thailand. Yang berhasil mengguncang politik mapan di sana. Politik dari kalangan tua. Bahkan partai muda di sana sampai berhasil memenangi Pemilu.

Kaesang sejak SMA sudah sekolah di Singapura: SMA Anglo-Chinese School International. Kuliahnya pun di Singapore University of Social Sciences.

Seberapa besar Kaesang akan memainkan medsos? Tentu besar. medsos adalah dunianya. Ia dikenal sebagai blogger. Sejak masih di Singapura. Daya tarik blog-nya tinggi. Terutama setelah ia bercerita soal salah makan. Termakan daging babi.

“Ternyata daging babi lebih enak dari kambing”.

Lalu ketika ia bercanda di blog-nya itu. Yang jadi sasaran candaannya adalah bapaknya sendiri. Yakni bahwa sang bapak suka memelihara kodok. Setelah itu muncullah panggilan ejekan untuk pengikut Jokowi: cebong (anak kodok).

Rintisan usahanya pun diberi nama bernada canda. Misalnya saat ia jualan kaus kecebong. Atau ketika jualan kue pisang: Sang Pisang.

“Saya orang yang optimistis. Tapi juga bukan orang muluk-muluk,” katanya soal target di Pemilu.

Ia tidak menjanjikan PSI menjadi pemenang Pemilu. Harapannya: PSI melewati parliamentary threshold dan punya fraksi di DPR.

Bisakah Kaesang menjadi faktor durian runtuh seperti awal zaman SBY?

Waktu itu begitu banyak calon anggota DPR yang tidak berharap jadi ternyata bisa mendapat suara satu kursi.

Jangan-jangan itu juga akan terjadi untuk para caleg PSI –di nomor sepatu pun.(Dahlan Iskan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *