Ketika Kebaikan Kecil menyelamatkan Sang Ahli Maksiat di Hari Kiamat, Inilah Amalannya

Kebaikan Kecil menyelamatkan Sang Ahli Maksiat
Ilustrasi: hari kiamat
banner 400x400

Hajinews.co.id – Di Hari Kiamat, gunung-gunung akan meletus. Gempa bumi yang lebih besar terjadi. Alam semesta dan isinya seketika hancur.

Setelah kejadian mengerikan tersebut, manusia berkumpul di Padang Mahsyar. Mereka akan memasuki hari perhitungan dimana mereka akan diukur atas apa yang telah mereka lakukan di muka bumi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Berbahagialah orang yang mempunyai kekayaan amal shaleh berkat apa yang telah dilakukannya di muka bumi. Amal shaleh yang banyak dapat dengan mudah mengantarkan seseorang ke surga.

Sebaliknya seseorang yang sering melakukan maksiat akan mempunyai beban yang lebih berat dan akan menimbulkan kerugian dalam jangka panjang. Semakin besar perbuatan buruknya, maka semakin besar kemungkinan dia mendapat masalah.

Namun ada kisah seorang ahli maksiat yang mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW masuk surga karena kebaikan kecil yang dilakukannya. Kebaikan seolah mengalahkan doa kemaksiatannya

Catatan Kecil Ahli Maksiat

Dikisahkan ada seorang laki-laki ahli maksiat. Ia memiliki 99 catatan dosa yang tercatat oleh para malaikat. Setiap catatannya sejauh mata memandang. Pada hari kiamat catatan tersebut diperlihatkan kepada ahli maksiat itu.

Pada saat itu Allah bertanya, “Apakah engkau mengingkari ini? Apakah para malaikat-Ku  telah menzalimimu?”

“Tidak Tuhanku,” jawab laki-laki itu.

Kemudian Allah meminta agar lelaki itu mendatangkan sesuatu yang akan membuka pintu ampunan. Namun, lelaki itu tidak mendapatkannya dan hanya pasrah dengan keadaan.

Allah memberi tahu bahwa laki-laki itu memiliki satu kebaikan dan pada hari itu tidak ada kezaliman untuknya.

Kemudian satu catatan kecil dikeluarkan di hadapannya. Catatan tersebut berupa kesaksian atas keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, yakni kalimat Asyhadu alla ilaaha Illallah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluh.

Selanjutnya Allah meminta agar timbangan 99 catatan dosanya didatangkan. Kemudian 99 catatan itu ditimbang dengan catatan kecil tadi. Hamba itu merasa pesimis karena apa artinya catatan kecil itu di hadapan catatan besar dari dosa-dosanya.

‘Sesungguhnya, engkau tidak akan dizalimi,’ Allah meyakinkan.

Hasil timbangan itu sungguh mengejutkan. Catatan kecil tadi mengalahkan catatan besar yang meliputi dosa-dosanya. Benar apa yang disampaikan Rasulullah SAW bahwa tidak ada yang mengalahkan beratnya asma Allah.

Hadis Nabi

Kisah tersebut termaktub dalam hadis nabi melalui sahabat ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash sebagaimana yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Majah berikut ini sebagaimana dinukil dari NU Online.

إِنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلاً مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الخَلاَئِقِ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلُ مَدِّ البَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ أَظَلَمَكَ كَتَبَتِي الحَافِظُونَ؟ فَيَقُولُ: لاَ يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: أَفَلَكَ عُذْرٌ؟  فَيَقُولُ: لاَ يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: بَلَى إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً، فَإِنَّهُ لاَ ظُلْمَ عَلَيْكَ اليَوْمَ، فَتَخْرُجُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فَيَقُولُ: احْضُرْ وَزْنَكَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ مَا هَذِهِ البِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلاَّتِ، فَقَالَ: إِنَّكَ لاَ تُظْلَمُ، قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلاَّتُ فِي كَفَّةٍ وَالبِطَاقَةُ فِي كَفَّةٍ، فَطَاشَتِ السِّجِلاَّتُ وَثَقُلَتِ البِطَاقَةُ، فَلاَ يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللهِ شَيْءٌ

Artinya: “Sesungguhnya Allah akan membebaskan seorang laki-laki dari umatku atas para pembesar makhluk pada hari Kiamat. Padahal, kepada laki-laki itu akan ditunjukkan sembilan puluh sembilan catatan amal (buruk). Setiap catatannya sepanjang mata memandang.

Saat itu, Allah akan bertanya kepadanya, ‘Apakah engkau mengingkari ini? Apakah para malaikat-Ku  telah menzalimimu?’ Laki-laki itu menjawab, ‘Tidak, Tuhanku.’ Allah kembali bertanya, ‘Apakah memiliki alasan?’ Dia menjawab, ‘Tidak, Tuhanku.’ Allah melanjutkan, ‘Benar, engkau memiliki sebuah kebaikan di sisi Kami. Dan pada hari ini, tidak ada kezaliman apa pun kepadamu.’

Tak lama berselang, muncullah sebuah catatan kecil yang berisi kalimat: Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Allah berfirman, ‘Maka datangkanlah timbanganmu.’ Laki-laki itu bertanya, ‘Ya Tuhanku, apa artinya catatan kecil ini di hadapan catatan besar.’ Namun, Allah meyakinkan, ‘Sesungguhnya, engkau tidak akan dizalimi.’

Terakhir, Nabi SAW menambahkan, ‘Setelah itu, sembilan puluh catatan diletakkan pada satu ujung timbangan, sedangkan catatan kecil diletakkan di ujung satunya. Anehnya, catatan yang banyak justru mengambang, sedangkan catatan kecil justru memberat. Memang tidak ada yang mengalahkan beratnya asma Allah.’”

Penimbangan Amal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar