Kultum 227: Luasnya Surga Hanya Bisa Dibayangkan

Luasnya Surga
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Ayat ini tidak dimaksudkan untuk menentukan lebar tepatnya. Bukan demikian. Apa yang dimaksud adalah bahwa itu seperti ukuran terbesar yang pernah kita lihat. Sementara itu Ibn ‘Aashyur Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Langit dan bumi disebutkan dengan metafora, dalam bahasa Arab yang menggambarkan betapa luasnya sesuatu yang disebutkan itu. Itu tidak berarti secara tepat seberapa luas langit dan bumi. Dan dikatakan bahwa itu mengacu pada luas surga yang sebenarnya; tetapi itu lebih besar dari langit, dan itu di atas langit, di bawah Arsy”.

Ash-Shaukani Rahimallah juga menatakan, “Terjadi perbedaan pendapat mengenai pengertian tersebut. Mayoritas ulama berpendapat bahwa seolah-olah langit dan bumi disatukan dan disatukan, seperti pakaian yang dibentangkan dan diikat satu sama lain, dan itulah luasnya surga. Lebar disebutkan, tetapi bukan panjangnya, karena biasanya panjangnya lebih besar dari lebarnya”.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Tetapi semua itu adalah metafora yang digunakan orang Arab dan ini tidak berbicara tentang ukuran yang sebenarnya. Karena surga begitu luas dan besar, dalam arti yang paling dalam, adalah tepat untuk membandingkannya dengan luasnya langit dan bumi dengan penekanan, karena mereka adalah ciptaan Allah yang paling luas yang diketahui manusia. Tetapi Ini tidak dimaksudkan secara harfiah atau leksikal.

Dengan demikian kita melihat bahwa para ulama memiliki dua pandangan tentang penafsiran ayat tersebut. Pandangan mayoritas, (1) yaitu bahwa yang dimaksud adalah lebar sebenarnya, dan panjangnya tersirat oleh itu. Pandangan kedua (2) yang dimaksudkan untuk menonjolkan luasnya surga, tetapi tidak mengacu pada panjang dan lebarnya yang tepat, melainkan diungkapkan sesuai dengan penggunaan bahasa Arab tentang hal-hal tersebut. Namun apapun masalahnya, contoh yang diberikan dalam pertanyaan mengenai luas dan ukuran surga, mungkin tidak relevan. Semua pernyataan itu hanya ‘cara’ mengungkapkan makna yang tidak bisa diungkapkan. Padahal, langit dan bumi adalah dua entitas yang sepenuhnya independen.

Semoga sedikit yang kita baca ini bermanfaat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idiris Adh.                                   —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *