Breaking news! Bahlil Kunjungi Rempang, Warga Kembali Demo Tolak Relokasi

Hajiews.co.id — Momen menegangkan terjadi saat kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ke Tanjung Banon, Pulau Rempang, Batam, Jumat (6/10/2023).

Ratusan emak-emak menyambut kedatangan Menteri Bahlil dengan menyampaikan aspirasinya melalui kertas dan spanduk yang mereka bawa.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kertas dan spanduk yang emak-emak bawa ini mengundang perhatian Menteri Bahlil.

Bahkan ia meminta dan membawa kertas berisi aspirasi tersebut ke dalam mobil yang ia kendarai.

Tribun Batam menemukan beberapa aspirasi tolak relokasi yang dituliskan dalam spanduk dan kertas yang emak-emak itu bawa.

Berikut di antara aspirasi itu:

“Jangan rampas masa depan anak cucu kami”

“Kami benci penghianat!”

“Kami masyarakat Rempang menolak dengan tegas relokasi”

“Kami menolak kekerasan dan segala intimidasi”

“Kami menolak pergeseran atau relokasi”

“Tanah rempang tanah ulayat milik pribumi suku melayu, tidak digadaikan dan tidak dijual”

“Sembulang Kampung Sejarah”

“Kami butuh ketenangan”

“Gantungkan nyawa kami diatas tumpukan kaca”

“NKRI, Not for Sale… Mau jual negeri ini, tukar dengan nyawa kami”

Tak sedikit dari para emak-emak ini juga menyuarakan hak-haknya.

Dengan berlinang air mata, mereka meminta Menteri Bahlil mengabulkan permintaannya.

“Dengarkan kami pak, kami tidak mau direlokasi. Apapun yang terjadi ini tanah kelahiran kami,” kata emak-emak yang memakai helm pink Hello Kitty.

Tak hanya emak-emak, para bapak-bapak dan warga sekitar yang terdampak juga beramai-ramai memadati kawasan Masjid Al Ikhsan Tanjung Banon sore itu.

Meski akses jalan menuju lokasi tersebut berupa turunan dan apabila berjalan kaki akan terasa lelahnya, namun para warga tetap kukuh ingin menemui Menteri Bahlil demi haknya.

Pantauan di lapangan, beberapa emak-emak juga turut mengajak anak yang masih kecil untuk penyampaian aspirasi terkait penolakan relokasi pada Menteri Bahlil.

Saat Menteri Bahlil meninggalkan para warga, terdengar sorakan tanda kekecewaan dari warga. Lantaran menteri hanya memberikan waktu sebentar kepada warga untuk didengar keluhannya.

sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *