Apa Masih Bisa Salat Dhuha Jam 11 Siang? Ustadz Adi Hidayat: Kemudahaan Rezeki Ada di Akhir Waktu

Salat Dhuha Jam 11 Siang
Ustadz Adi Hidayat
banner 400x400

Hajinews.co.id – Waktu salat dhuha dimulai dari terbit fajar hingga menjelang salat Dzuhur.

Jadi meskipun ini jam 11 pagi. Salat Dhuha masih bisa dilakukan sekitar tengah hari.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Bahkan, Ustadz Adi Hidayat mengatakan saat salat Dhuha terakhir yang diutamakan adalah kemudahan rezeki.

Sesungguhnya ada tiga waktu dalam salat Dhuha. ada keutamaan-keutamaan yang berbeda.

Berikut penjelasannya diambil dari kanal YouTube resmi Ustadz Adi Hidayat pada Kamis (10/12/2023).

Awal Dhuha, Fadhilah Senilai Pahala Haji dan Umrah

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa waktu salat dhuha terbagi tiga dan setiap waktu itu memiliki kemuliaan sendiri.

“salat dhuha itu waktunya dimulai sejak waktu syuruq, saat perjalanan matahari yang bergerak dari terbit sampai berada di posisi tempat terbitnya sampai bergeser lagi sekira bayangan itu 1 tombak,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Waktunya bernama syuruq, pergerakan mataharinya namanya isyraq, matahari berada di porosnya disebut masyriq.

“Saat bayangan matahari 1 tombak inilah waktu syuruq atau awal dhuha,” kata Ustadz Adi Hidayat.

“Awal dhuha, tarik 1 jam setelah salat subuh, kurang lebih 1 jam paling cepat, awal syuruq 6.30 boleh nambah 15 menit tak ada masalah,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Adapun kemuliaan yang ada di awal dhuha ini antara lain dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat tercantum dalam hadits At-Tirmidzi.

“Siapa menunaikan salat subuh dengan jamaah atau di hadits lain dikatakan di masjid, lalu dia tidak langsung beranjak, dia berzikir dulu hingga sampai tiba awal dhuha, kemudian dia salat di awal dhuha itu, maka ia dapat pahala senilai haji dan umrah,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Namun Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa hal tersebut jangan dipahami dengan kalimat bahwa jika salat syuruq artinya sudah haji dan umrah.

“Ini senilai pahala haji dan umrah tapi belum tentu dapat kemuliaan salat di masjidil haram masjid nabawi,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Namun pahala mengerjakan salat syuruq itu pahalanya baik yakni seperti mengerjakan haji dan umrah.

“Berpeluang dapat surga dan rahmat Allah SWT, berpeluang merubah perilaku jadi lebih baik,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Hal ini karena makna dari kata Al Birru adalah perubahan dari sifat kurang baik jadi baik.

“Ketika melekat pada pelakunya haji mabrur, nah orang yang belum bisa haji dan umrah konsisten salat syuruq awal dhuha, karena dapat bisa merubah jadi lebih baik,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Pertengahan Dhuha, Fadhilah Menjaga dari Musibah Umum

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *