Skenario Terburuknya Adalah Gaza Akan Jatuh Ke Tangan Israel

Gaza Akan Jatuh Ke Tangan Israel
Jalur Gaza
banner 400x400

Hajinews.co.id – Mobilisasi besar-besaran Israel yang dilakukan saat ini di perbatasan dengan Jalur Gaza menunjukkan bahwa rezim Zionis ingin mencapai tujuan besar.

Tujuannya bukan sekadar membalas serangan mematikan Hamas. Militer Israel menegaskan perang melawan Hamas akan berlanjut dalam jangka waktu lama.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Isyarat lainnya, pemerintah Israel menyarankan warga sipil di Jalur Gaza untuk menggunakan sisa waktu untuk mengungsi ke tempat yang aman.

Jalur Rafah, satu-satunya penghubung antara Gaza dan wilayah Mesir, tetap terbuka. Ini adalah pilihan penyelamatan paling rasional yang saat ini tersedia bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Selama bertahun-tahun, Jalur Gaza telah menjadi daerah kantong Palestina yang dikepung oleh semua pihak. Jalur udara dan lautan hampir tertutup bagi dunia luar.

Banyak yang mengatakan bahwa Jalur Gaza adalah penjara terbesar di dunia yang dikuasai pemerintahan Zionis Israel.

Dengan populasi sekitar 2 juta jiwa, Jalur Gaza merupakan wilayah terpadat di dunia dan merupakan rumah bagi kamp pengungsi Palestina.

Ekonominya tergantung ke Israel dan bantuan negara-negara serta pendonor internasional. Listrik, air, BBM, bahan pokok pangan juga tergantung akses dari Israel.

Sekarang, Israel telah menghentikan semua akses itu. Sepanjang perbatasan Jalur Gaza ke wilayah Israel telah dibanjiri mesin-mesin tempur dan ratusan tentara siap tempur.

Operasi darat ke Jalur Gaza diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari atau pekan mendatang, tergantung kesiapan logistik dan ketersediaan amunisi untuk pertempuran.

Israel juga masih menunggu datangnya bantuan senjata dari AS, termasuk menunggu kedatangan armada tempur laut yang dipimpin kapal induk USS Gerard Ford.

Fakta lain, kelompok Hamas diperkirakan kehilangan 1.500 petempurnya yang dikerahkan saat serangan massal 7 Oktober 2023.

Ribuan petempur itu bagian orang-orang paling terampil berperang. Hamas juga telah meluncurkan lebih dari 5.000 roket Qassam.

Stok roket mereka pastinya tidak mungkin tidak terbatas. Selain itu bombardemen udara Israel ke Jalur Gaza telah meratakan pusat komunikasi dan gedung-gedung Hamas.

Sejumlah terowongan bawah tanah penghubung Jalur Gaza ke wilayah Mesir juga dihancurkan secara bersamaan.

Ini baru permulaan. Bagian paling merisaukan adalah ketika serangan darat Israel digelar, didukung dari udara dan laut, maka kejatuhan Jalur Gaza tinggal menunggu waktu.

Israel kehilangan lebih dari 1.000 nyawa penduduknya, termasuk warga negara AS yang turut terbunuh saat serangan 7 Oktober 2023.

Ini kerugian nyawa paling besar diderita Israel dalam satu peristiwa sesudah holocaust. Jauh lebih dahsyat dan memalukan dibanding serangan apapun sebelunya.

Kemarahan elite Israel sudah sampai ubun-ubun, dan mereka tidak akan berpikir menggunakan cara-cara diplomasi untuk menyelesaikan urusan dengan Hamas.

Oleh sebab itu, hari ini mustahil mencegah Israel membatalkan rencana besarnya untuk menggempur Jalur Gaza dan memusnahkan kelompok Hamas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *