Ketua MK Sebut Rasulullah SAW Angkat Muhammad Al Fatih Jadi Panglima Perang, Haris Pertama: Dia Bohongi Publik dan Umat Islam

Hajinews.co.id — Heboh di media sosial (Medsos) potongan video Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, menyinggung soal batas usia Capres-cawapres.

Dalam video yang telah banyak diunggah di aplikasi X atau Twitter itu, Anwar mengatakan, putusan mengenai batas usia Capres-cawapres akan melahirkan pro dan kontra.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Pro kontra pasti ada, termasuk batas usia minimal Capres-cawapres,” ujar Anwar dalam video itu.

Meskipun dikatakan Anwar, dirinya tidak memiliki maksud untuk menyinggung hal tersebut. Mengingat MK baru akan mengumumkan hasilnya pada Senin mendatang.

“Saya sekali lagi tidak bermaksud, karena belum putus yah,” ucapnya.

Tambahnya, mengenai batas usia Capres-cawapres, proses pemeriksaan telah selesai. Sisa menunggu putusan.

“Saya sudah kasih contoh bagaimana nabi Muhammad SAW mengangkat panglima perang, umurnya belasan tahun. Muhammad Al Fatih yang melawan kekuasaan Bizantium,” Anwar menuturkan.

Diceritakan Anwar, Muhammad Al Fatih mampu mendobrak Konstantinopel dan saat ini telah menjadi instanbul.

“Usianya berapa? 17 tahun. Saya tidak menyinggung ini yah, apapun putusan, jangan dikaitkan dulu,” tukasnya.

Berkali-kali Anwar menekankan untuk tidak dikaitkan dengan hasil putusan batas usia Capres-cawapres, namun dia kembali menarik sebuah contoh.

Anwar menyebut, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga menduduki jabatan penting di pemerintahan meskipun usianya yang masih muda.

Penelusuran fajar.co.id, Rishi Sunak merupakan PM Inggris pertama keturunan India sekaligus yang termuda sejak 1812.

“Ini nggak boleh saya bicara, tapi memang betul, banyak pemimpin anak muda. Perdana Menteri Inggris juga yang sekarang umurnya berapa? coba cek di google,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama, Ketua MK telah membohongi publik dan umat Islam.

“Jika benar isi video ini maka ketua MK telah membohongi publik dan umat Islam,” kata Haris.

“Mana ada Rasulullah mengangkat Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstantinopel ? Jamannya saja sudah beda jauh. Ngaco,” kuncinya.

Dia pun meminta agar Anwar tidak merubah MK yang selama ini dikenal Mahkamah Konstitusi menjadi Mahkamah Keluarga.

“Jangan jadikan MK, Mahkamah Keluarga,” tandasnya.

Sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *