“Tidak bisa ditentukan, karena sekali lagi areanya berbeda. Ini kan lebih kepada institusi yang sama, lawannya birokrasi bukan aparat penegak hukum. Ini kan pintu masuknya berkaitan dengan Kementan, jadi sebenarnya tidak ada beban juga nih,” ujar dia.
Ia menilai kasus pemerasan ini masih dapat ditangani oleh Polda Metro Jaya. Tidak perlu diserahkan kepada Bareskim Polri.
“Polda Metro saya kira cukup sudah. Kalau memang diambil Mabes polri, tapi enggak jadi poin juga menurut saya. Makanya ini cukup di Polda Metro, kecuali nanti tensinya naik itu baru,” ujar dia.
“Kompetensinya sudah berwenang, tidak masalah, menurut saya aman-aman saja,” dia menambahkan.
Azmi berharap, kasus dugaan pemerasan yang menyeret Firli Bahuri ini dapat dituntaskan dengan baik. Wajah kepolisian akan menjadi terang di mata publik sehingga kepercayaan kepada institusi akan semakin meningkat.
“Saya kira harus dituntaskan karena ini saatnya polisi harus kita dorong, ada jawaban yang clear supaya masyarakat (percaya), jangan biarkan ini nanti seolah olah ketidakpercayaan (akan muncul), ini adalah satu momen penting bagi kepolisian, modal kita untuk mendapatkan aparat penegak hukum dan lembaga hukum yang berkualitas baik,” ujar dia.
“Polisi kita berharap sebagai institusi harus menuntaskan ini dengan baik dan cukup transparan,” Azmi menandaskan.
Sumber: liputan6