“Hati-Hati, Mulai Sekarang Jangan Membaca Ayat Kursi Seperti Itu,” Kata Syekh Ali Jaber Sebaiknya…

Jangan Membaca Ayat Kursi Seperti Itu
Syekh Ali Jaber
banner 400x400

Hajinews.co.id – Syekh Ali Jaber mengingatkan kita untuk tidak membaca ayat kursi pada cara tertentu karena bisa sangat salah maknanya.

Ayat kursi atau ayat Al-Baqarah ayat ke-255 sebenarnya merupakan bagian Al-Qur’an yang memiliki banyak keutamaan dalam bacaannya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Padahal, salah satu keistimewaan membaca Ayat Kursi adalah memberikan jaminan masuk surga bagi siapa pun yang membacanya setiap selesai salat.

Selain itu, seseorang dapat membacakan ayat kursi  untuk memohon perlindungan dan kelancaran kepada Allah SWT.

Namun masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam membaca ayat tentang kursi dan hal ini dapat mempengaruhi makna ayat yang dibacanya.

Menurut channel YouTube Syekh Ali Jaber, di bawah ini dijelaskan cara membaca ayat tentang kursi yang sebaiknya dihindari.

Menurut Syekh Ali Jaber, ada cara keliru dalam membaca ayat kursi yang bahkan bisa mengubah makna ayatnya.

Kekeliruan semacam ini perlu dihindari kata Syekh Ali Jaber.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang tak menyadari bahwa cara membaca ayat kursi yang dilakukannya keliru.

Lantas seperti apakah kesalahan dalam membaca ayat kursi yang dijelaskan oleh Syekh Ali Jaber?

“Jadi khusus ayat kursi, kalau kita bacakan Audzubillahiminasyaitonirojim, jangan disambungkan dengan Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum,” jelas Syekh Ali Jaber.

Menurut Syekh Ali Jaber, dalam membaca sebuah ayat yang berada di tengah surat seperti ayat kursi, maka tidak didahului dengan bismillah.

“Kita sudah sepakat, begitu kita baca di tengah surat cukup taawudz, tidak ada bismillah,” kata Syekh Ali Jaber.

“Tapi boleh enggak pakai bismillah, kalau soal boleh ya boleh saja tapi kan kita mencari yang terutama,” lanjutnya.

Kemudian Syekh Ali Jaber memberikan contoh yang tepat dalam membaca taawudz dan ayat kursi.

“Audzubillahiminasyaitonirojim, berhenti, Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum,” jelas Syekh Ali Jaber.

Apabila disambung, maka ini menurut Syekh Ali Jaber adalah keliru dan justru bisa mengubah makna ayat kursi itu.

“Tapi kalau kita Audzubillahiminasyaitonirojimi Allahu la ilaha, berarti di sini kita berlindung kepada Allah dari Allah sendiri,” ungkap Syekh Ali Jaber.

“Jadi seolah-olah terlipat Allah sama setannya, dari sisi makna tidak baik,” sambungnya.

Akan tetapi jika memang ingin menggunakan bismillah di awal ayat kursi, menurut Syekh Ali Jaber tidak ada masalah.

Wallahua’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *