Efek Ilusi Pemberitaan Gibran Bagi Anies-Cak Imin

Pemberitaan Gibran Bagi Anies-Cak Imin
Gibran dan Prabowo
banner 400x400

Oleh: Rivai Hutapea (Alumni FH Universitas Gadjah Mada, Magister Ilmu Politik Universitas Nasional, Magister Kenotariatan Universitas Pancasila)

Hajinews.co.id – Sahabat, saya sekadar bertanya dan tolong dijawab dengan jujur. Berapa kali berita, gambar, video, tiktok yang berisi tentang kejelekan Presiden Joko Widodo, bahkan yang terupdate saat ini tentang anak sulung Jokowi, yaitu Gibran Rakabumingraka tayang di semua WA grup, facebook, twitter milik sahabat? Dua, tiga, sepuluh atau seratus kali? Ya sudah, pastinya banyak, bahkan mungkin jumlahnya tidak terhitung.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Yang perlu diketahui, dengan mengulang ulang, bahkan secara konsisten tentang kejelekan dan kebohongan Pak Jokowi, Gibran, secara tidak sadar sahabat telah terjebak menjadi “tim sukses militannya” Jokowi dan Gibran. Sampai di sini, pastinya sahabat akan bertanya-tanya, bahkan mungkin juga ada yang mangkel. Tahan dulu emosinya. Baca artikel pendek ini sampai tuntas. Setelah itu, sahabat bakalan tahu jawabannya.

Dulu, saya ingat benar, saat masih menjadi Walikota Solo dan awal-awal akan mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi bukanlah siapa-siapa dan juga bukan apa-apa. Mohon maaf, masih banyak elit politik lainnya yang notabene lebih mumpuni, ketimbang Jokowi. Terlebih lagi jika melihat performance diri beliau yang dianggap tidak meyakinkan. Mau bertarung menjadi DKI-1, ibukota negara Indonesia, tidak level. Sumpah serapah pun dilayangkan kepada Jokowi.

Tidak berhenti sampai di situ. Melalui jemari lentik sahabat, baik lewat HP dan komputer, kelemahan dan kekurangan Jokowi tersebut, terus menerus dishare berulang-ulang, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan bulan, bahkan bertahun tahun. Bahkan, kita pun merasa puas sepuas puasnya setelah mensharenya.

Lantas, apa yang terjadi setelah itu? Jokowi bukan malah terpuruk atau terjatuh seperti yang dibayangkan. Sebaliknya, elektabilitas Jokowi, terkerek naik. Namanya semakin melambung naik, seiring dengan meningkatnya penerimaan masyarakat kepada Jokowi. Walhasil, jalan Jokowi menuju kekuasaan, tak lagi bisa dibendung. Jokowi akhirnya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Berlanjut, menang di Pemilu dan menjadi Presiden. Setelah itu, menang lagi di Pemilu untuk kedua kalinya. Bahkan, ketika masa jabatannya akan berakhir saat ini, secara leluasa, Jokowi cawe-cawe dan mempraktekkan dinasti politik dengan “memaksa” partai-partai dalam barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) menerima anak sulungnya Gibran Rakabumingraka menjadi Cawapres Prabowo.

Luar biasa, memang. Sudah sepatutnya bila Jokowi berterima kasih ke sahabat semua yang telah berjasa membantu dengan cara berulang-ulang memposting dan menshare kejelekan dan kebohongan beliau. Karena itu, tidak berlebihan bila teman-teman yang secara berulang ulang memposting berita tentang Jokowi disebut sebagai “Timses Bayangan” Jokowi. Saya jamin, sampai di sini sahabat pasti masih penasaran, sekaligus mangkel.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *