Isu Jokowi Tiga Periode Berlanjut: Dibahas Lagi, Ditanggapi PDIP

Hajinews.co.id — Dinamika politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin memanas dengan adanya manuver para politisi dan koalisi yang akan berkontestasi.

Salah satunya adalah dengan munculnya kembali isu perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Isu tersebut sebelumnya mencuat pada 2022 lalu, dan sempat mendapat penolakan dari Jokowi ketika itu.

Namun kini isu perpanjangan masa jabatan Jokowi kembali mencuat dari pernyataan Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan, Adian Napitupulu.

Adian menyebut, isu tersebut diduga merupakan muasal penyebab perseteruan antara Jokowi dan PDI Perjuangan.

Adian mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu diduga pernah meminta agar masa jabatannya diperpanjang menjadi tiga periode, namun ditolak oleh PDI Perjuangan.

“Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya pada awak media, Rabu (25/10/2023).

Ia melanjutkan, permintaan perpanjangan masa jabatan Jokowi itu ditolak, karena PDIP tidak ingin mengkhianati konstitusi.

Menurutnya, PDIP ingin menjaga konstitusi Indonesia, sebab hal tersebut berkaitan dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

Meski begitu, kini Adian mengaku tidak antipasti dengan Jokowi. Menurutnya, ia tak memikirkan hal tersebut karena Jokowi dinilainya telah berpaling dari PDI Perjuangan.

Saat ini Adian menyatakan hanya memikirkan strategi untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari PDI Perjuangan.

 

Puan bantah Adian sial tiga periode

Munculnya kembali isu perpanjangan masa jabatan Jokowi menjadi tiga periode belakangan ini direspons oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Ia mengatakan, sepengetahuannya, Jokowi tak pernah menyampaikan keinginannya untuk menambah atau memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden.

“Enggak. Enggak pernah setahu saya, enggak pernah Beliau meminta (pada Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri) untuk perpanjangan tiga periode,” kata Puan ketika ditemui awak media di Gedung High End, Jakarta Pusat.

Ia juga menegaskan kalau perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode tidak bisa diterapkan di Indonesia.

Sebab, dalam Undang-Undang Dasar1945 telah ditetapkan kalau masa jabatan presiden Indonesia maksimal dua periode, dengan lama waktu menjabat masing-masing lima tahun.

“Jadi kalau kemudian ada perpanjangan itu mekanismenya dari mana, kemudian seperti apa, waktu itu kan tidak ada mekanisme yang kemudian memungkinkan untuk kita melakukan perpanjangan atau melakukan 3 periode,” pungkasnya.

 

Istana tanggapi munculnya kembali isu tiga periode

Tak hanya Puan Maharani, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo maldini juga ikut angkat suara mengenai mencuatnya kembali isu Jokowi minta tiga periode.

Menurut Faldo, penyataan yang diungkapkan Adian Napitupulu itu bisa menjadi fitnah jika tidak disertai dengan bukti yang valid.

Faldo juga juga menegaskan, hingga kini Jokowi tetap tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat, ia juga menepis isu keretakan hubungan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, hingga kini Jokowi masih menghormati Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *