Disway: Duka Mantan

Duka Mantan
Potret Xi Jinping bersama Li Keqiang (kanan).--

Maka hilangnya nama Li Keqiang dari peredaran biasa saja. Jangankan Li Kejiang. Sekelas presiden Jiang Zeming dan PM Zhu Rongji pun bukan siapa-siapa lagi setelah tidak menjabat.

Di Indonesia juga ada mantan pejabat yang seperti itu: Jenderal Polisi Sutarman. Begitu tidak jadi kapolri, Sutarman menjauh sejauh-jauhnya: ke pelosok Sukabumi. Menjadi petani. Beneran. Tiap hari ke sawah. Kadang bersama istri.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kadang saya dikirimi foto ketika padi di sawahnya lagi indah menguning. Atau ia lagi berjalan di pematang di tengah sawah. Di Sukabumi yang damai. Indah. Alamiah.

Tapi ia, kelihatannya, juga lagi pusing di tengah kedamaian alam: sawahnya mengering. Sulit dapat air. Hujan tidak kunjung turun.

Setidaknya saya masih tahu di mana Jenderal Sutarman sekarang.

Orang Tiongkok tidak tahu di mana para mantan pemimpin mereka. Tahu-tahu ada lagu lama yang diputar: Sayangnya Bukan Kamu. Tanpa tahu siapa yang meninggal dunia. Bahkan ada yang berspekulasi itu Xi Jinping sendiri.

Beberapa jam kemudian barulah muncul berita resmi: Li Keqiang  meninggal dunia. Di Shanghai. Ketika lagi istirahat di kota itu. Penyebabnya: serangan jantung.

Hanya itu. Tidak lebih dari itu. Tidak ada cerita apa-apa lagi. Pengabdiannya telah selesai. Anda bisa Googling sendiri seberapa hebat ekonom Tiongkok kelahiran Anhui dan alumnus Beijing University itu.

Salah satu kata-katanya yang akan abadi adalah: ”aliran air di sungai Huang Ho dan Yangtze tidak akan pernah kembali mengalir ke hulu”.

Keterbukaan ekonomi Tiongkok tidak akan pernah kembali ke sistem komunisme lama. Liberalisasi ekonomi akan terus berlanjut.

Itu juga yang mungkin membuat misinya sulit diperjuangkan. ”Aku berusaha keras untuk mengubahmu, tapi aku tidak bisa mengubah jalur tersembunyi yang telah kucadangkan untukmu”.

Xi Jinping memandang liberalisasi ekonomi sudah kebablasan. Jarak kaya miskin kian menganga. Ideologi komunis tergerus terlalu dalam. Xi Jinping tidak mau itu.

Simbol liberalisasi terjauh adalah Jack Ma dengan Alibabanya. Maka Jack Ma pun harus direm. Demikian juga yang lainnya.

Maka Li Keqiang  digambarkan mirip lagu Fish Leong (梁靜茹, Liang Jingru) kelahiran Negeri Sembilan Malaysia itu: ”Kupikir berada di sisimu akan selamanya”.

Tidak. Seseorang tidak bisa selamanya berteman. Pemilu kadang memisahkan.

Liang Jingru (bukan Liang komentator Disway) bukan politisi. Dia penyanyi mandopop tahun 2000-an. Dia baru belajar Mandarin setelah pindah ke Taiwan. Tapi lagunya sering dipakai untuk kabar duka seperti ini. Lagu mandopop yang sedih. (Dahlan Iskan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *