Alasan perbedaan penyeberangan jembatan ini adalah amalan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Orang yang berbuat baik akan cepat melewatinya, tetapi orang yang berbuat dosa akan mendapat kesusahan bahkan masuk neraka..
Para hamba yang berjalan di atas shirat itu tidak sama, ada yang bagaikan kilat, bagaikan angin kencang bagaikan burung terbang, bagaikan larinya kuda pacuan, bagaikan seseorang yang berjalan cepat, bagaikan larinya bintang ternak, dan sebagaimana lari selama sehari semalam.
“Ada juga yang melewati jembatan (shirat) selama satu, dua, atau tiga tahun. Ada juga yang selama 15 ribu tahun dari tahun dunia. Bahkan ada yang melalui dengan berlutut,” tulis Munasifah.
Dalam riwayat lain dijelaskan, “Sesungguhnya manusia di saat melalui jembatan itu dikelilingi api neraka. Di bawah kaki, kepala sebelah kanan dan kiri, di muka dan belakang mereka dikelilingi dengan api yang menyala-nyala.”