Sejarah Keffiyeh, Penutup Kepala Simbol Perlawanan Palestina

Sejarah Keffiyeh
Keffiyeh
banner 400x400

Hajinews.co.id – Perang antara Israel dan Hamas Palestina semakin meningkat. Situasi ini semakin menjadi pusat perhatian opini publik dunia. Akhirnya, sebagian orang turun ke jalan untuk mendukung Palestina.

Kebanyakan dari mereka turun ke jalan sambil membawa slogan dan plakat kemerdekaan Palestina. Ada juga yang membawa bendera Palestina. Jangan lupakan orang-orang yang memakai scarf hitam putih yang disebut keffiyeh Palestina.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Keffiyeh ini bukan sekedar kain sederhana untuk menutupi kepala. Keffiyeh merupakan simbol perlawanan dan perjuangan rakyat Palestina melawan pihak oposisi yaitu Israel.

“Keffiyeh melambangkan perampasan, pemindahan sistematis, pembunuhan di luar proses hukum, dan penindasan,” kata Omar Joseph Nasser-Khoury, seorang perancang busana Palestina, dikutip dari The Guardian, Jumat (3/11/2023).

Mengutip Qatar Foundation, keffiyeh Palestina memiliki dominan warna putih dibandingkan hitam. Keffiyeh mengusung jaring motif kotak-kotak hitam yang tipis seperti jaring ikan. Ukuran keffiyeh sendiri cukup besar yakni 120×120 cm. Biasanya keffiyeh digunakan di kepala atau di leher

Keffiyeh dijadikan lambang perjuangan bukan hanya baru-baru ini. Keffiyeh Palestina telah dikaitkan dengan sejarah perjuangan negara tersebut, terutama sejak Pemberontakan Arab di Palestina pada 1936.

Dr. Yahya Zakaria Al-Agha, Duta Besar Urusan Kebudayaan dan Pendidikan di Kedutaan Besar Palestina di Qatar menyampaikan, keffiyeh Palestina membantu para gerilyawan menghindari penangkapan dan melindungi revolusi.

“Seorang fedayeen melakukan penyerangan yang mengakibatkan terbunuhnya dan melukai beberapa tentara Inggris. Tetapi seorang tentara melarikan diri dan memberi tahu komandannya bahwa orang yang melakukan penyerangan itu mengenakan keffiyeh sebagai penutup kepala, jadi mereka mulai mencarinya,” tutur Dr. Al-Agha.

“Komandan fedayeen meminta semua orang untuk meninggalkan fez, yang dipakai sebagai pelindung dari sinar matahari, dan memakai keffiyeh agar tentara tidak mengenali penyerangnya,” lanjutnya.

Menurut Dr. Al-Agha, pentingnya keffiyeh kemudian meningkat pada 1974 ketika Mantan Presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat, berpidato di depan masyarakat dunia melalui PBB. Dan sejak itu, hal ini menjadi lebih populer di kalangan kelompok militan.

“Keffiyeh Palestina telah menjadi simbol nasional yang penting dalam melawan penjajah, serta untuk menantang dan menolak ketidakadilan, penindasan, serta penganiayaan. Orang Palestina memakainya karena alasan sosial dan politik,” pungkas Dr. Al-Agha.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *