Anies Memimpin Yel-yel Free Palestine! Occupation No More! di Aksi Bela Palestina

Anies Memimpin Yel-yel Free Palestine
Anies Memimpin Yel-yel Free Palestine

Anies Baswedan dan sejumlah tokoh di Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan organisasi lintas agama di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada 5 November 2023.

Beberapa tokoh hadir dalam aksi ini seperti Jusuf Kalla, Din Syamsuddin, dan tokoh-tokoh lainnya. Selain itu hadir juga Menko Kesra Muhadjir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas. Ketua DPR RI Puan Maharani juga hadir, kemudian Presiden PKS Ahmad Syaikhu tampak hadir.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Pembawa acara awalnya hanya menyebut beberapa tokoh utama. Ketika disebut Jusuf Kalla, peserta aksi langsung bergemuruh dan bertepuk tangan.

Begitu juga ketika disebut Ahmad Syaikhu dan Prof. Din Syamsuddin, seluruh peserta aksi pun bertepuk tangan dengan meriah. Demikian juga dengan Menlu Retno yang disambut antusias peserta aksi.

Sebaliknya, ketika MC menyebut Menteri Agama Yaqut dan Ketua DPR Puan Maharani, peserta cenderung tidak merespons dengan antusias.

“Pak Anies hadir sebagai peserta aksi, bukan sebagai bakal calon presiden. Kami juga telah mengundang pimpinan-pimpinan partai politik,” ujar Ustad Zaitun.

Anies terus mengajak masyarakat Indonesia agar berdoa untuk keselamatan dan kemerdekaan Palestina.

Bahkan, Anies langsung memberikan respons dan pernyataan 1 hari setelah terjadinya konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi mulai 7 Oktober 2023.

Sehari kemudian, pada Minggu (8/10/2023) di Malang, Jawa Timur, Anies dengan tegas menyampaikan bahwa konflik yang kembali terjadi ini disebabkan akar masalah yang bersumber dari ketidakadilan, penindasan, dan pendudukan tanah Palestina oleh Israel.

Ketika para tokoh belum memberikan pernyataan tentang eskalasi konflik Palestina-Israel, Anies sudah mengimbau agar Indonesia dan masyarakatnya berpartisipasi aktif mewujudkan perdamaian dunia, khususnya di Palestina.

Saat itu, Anies menyatakan bahwa kedamaian bukan berarti tidak ada konflik, tetapi ditandai dengan hadirnya rasa keadilan yang harus dihadirkan di Palestina.

Berdasarkan data Otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 9.061 orang, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, terbunuh sejak Israel memulai serangan pada awal Oktober 2023. Jumlah korban ini berpotensi terus bertambah jika konflik ini terus berlanjut.

Serangan Israel juga menghancurkan pengungsian, rumah sakit, gereja, serta memakan korban anak-anak dan perempuan.

“Palestina adalah urusan kemanusiaan. Palestina adalah masalah kita semua, bukan hanya urusan Kemenlu [Kementerian Luar Negeri] saja, yang sudah menjalankan peran diplomasi dengan baik,” kata Anies.

Sumber: Tribun

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *