Kultum 265: Bagaimana Nabi Menikahi Hafsah

Bagaimana Nabi Menikahi Hafsah
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Melihat kondisi sahabatnya yang penuh kesedihan tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pun memutuskan untuk menikahi Sayyidah Hafsah. Jadi, dari kronologi ini bisa dipahami bahwa alasan Rasulullah menikahi Syaiyyidah Hafsah adalah karena “sebagai wujud perhatian beliau terhadap kondisi Umar bin Khattab sahabatnya”. Sementara itu, kita juga paham bahwa Rasullullah dan Umar bin Khattab mempunyai peran yang sangat besar dalam menegakkan ajaran agama Islam pada masa perjuangan itu.

Di sisi lain, Umar bin Khattab sangat teguh dalam membela agama Islam, dan juga rela bertaruh jiwa dan raganya demi tegaknya ajaran Islam. Umar bin Khattab pada akhirnya juga memahami bahwa ketika Abu Bakar As-Shiddiq hanya diam tanpa berkata sedikitpun itu berarti sahabatnya itu sedang menolak secara halus.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Demikian pula terhadap Utsman bin Affan yang keadaannya sudah tidak beristri karena meninggal akibat penyakit. Setelah beberapa hari tidak menjawab tawaran Umar, Ustman mendatangi Umar dengan mengatakan jika ia belum ingin menikah.

Dalamkeadaan sedih dengan kenyataan tersebut, maka akhirnya Umar menemui Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan apa yang ia rasakan. Kemudian Nabi Muhammad mengatakan bahwa Hafsah akan menikah dengan orang yang lebih baik dari Ustman, sedangkan Ustman juga akan menikahi wanita yang lebih baik dari Hafshah.

Mendengar punuturan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Umar pun menjadi lega dan kembali ke rumah untuk segera memberi tahu kabar gembira tersebut pada putrinya. Allahu ya’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini bermanfaat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                                —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *