Penyakit Ginjal Kronis (CKD), Cegahlah Sebelum Cuci Darah Atau Transplantasi Diperlukan

Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit Ginjal Kronis

Kelainan ini memungkinkan terjadinya penyempitan saluran urin normal yang menyebabkan urin mengalir kembali ke dalam ginjal.

Penyakit autoimun

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh berbalik melawan tubuh itu sendiri. Nefritis lupus adalah salah satu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah kecil yang menyaring limbah pada ginjal.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Batu ginjal atau tumor

Obstruksi akibat batu ginjal atau tumor dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Selain itu, pembesaran kelenjar prostat pada pria atau infeksi saluran kemih berulang juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Siapa Saja yang Berisiko Mengalami CKD?

Pada dasarnya, penyakit ginjal kronis atau CKD dapat menyerang siapa saja pada usia berapapun. Namun, beberapa orang dengan kondisi medis atau penyakit tertentu di bawah ini lebih rentan terkena CKD.

  • Penderita diabetes.
  • Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • Seseorang dengan riwayat keluarga penderita penyakit ginjal.

Gejala CKD

Gejala yang disebabkan oleh chronic kidney disease atau CKD umumnya tidak terlihat sampai penyakit tersebut mencapai stadium lanjut. Namun, beberapa gejala berikut ini dapat kamu perhatikan.

  • Mudah lelah dan tidak berenergi.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Nafsu makan menurun.
  • Insomnia atau sulit tidur.
  • Mengalami kram otot di malam hari.
  • Mengalami pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
  • Bengkak di sekitar mata (terutama pada pagi hari).
  • Kulit kering dan gatal.
  • Sering buang air kecil (terutama pada malam hari).

Diagnosis CKD

CKD dapat didiagnosis melalui tes darah dan urin. Tes-tes ini bertujuan mencari kadar zat tertentu yang tinggi dalam darah dan urin yang menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik.

Pengobatan CKD

Pada dasarnya, tidak ada obat untuk CKD. Berbagai langkah pengobatan yang disarankan dokter hanya dapat membantu meringankan gejala serta mencegahnya bertambah parah.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, CKD dapat berkembang menjadi gagal ginjal dan penyakit kardiovaskular dini jika tidak segera diobati. Ketika ginjal berhenti bekerja, maka diperlukan cuci darah atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.

Kondisi ini disebut penyakit ginjal stadium akhir (ESRD). Meski demikian, National Health Service UK mengatakan CKD hanya berkembang menjadi gagal ginjal pada sekitar 2 dari 100 orang dengan kondisi tersebut.

Pencegahan CKD

Berdasarkan pengetahuan seputar CKD di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CKD merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pencegahannya, sebab mencegah lebih baik dari mengobati.

Dilansir dari P2PTM Kemenkes RI, berikut ini cara mencegah penyakit ginjal kronis atau CKD:

  • Rajin beraktivitas fisik & Berolahraga agar badan tetap bugar.
  • Menjaga kadar gula darah tetap normal.
  • Menjaga tekanan darah tetap normal.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Minum air putih 8-10 gelas setiap hari.
  • Tidak merokok.
  • Memeriksa fungsi ginjal secara berkala.
  • Tidak konsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang tanpa anjuran dokter.

Demikian pengetahuan seputar penyakit ginjal kronis atau CKD. Sehat selalu, ya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *