Khutbah Jumat: Berbakti kepada Orang tua Sepanjang Hayat

Berbakti kepada Orang tua
Berbakti kepada Orang tua
banner 400x400

Disebutkan, seorang lelaki dari bani Salamah bertanya, “Ya Rasulullah, apakah masih ada bentuk baktiku kepada orang tuaku setelah mereka meninggal dunia?”

Rasulullah menjawab, “Ya, ada. Yaitu dengan mendoakan keduanya, beristigfar atau memintakan ampunan untuk keduanya, menunaikan janjinya, menyambung silaturahmi yang terjalin oleh sebab keduanya, dan memuliakan teman-temannya.” (HR. Abu Dawud no. 5142).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan, “Ibu Saad bin Ubadah meninggal, ketika itu Saad tidak berada di sisinya. Maka Saad berkata, ‘Ya Rasulullah, ibuku telah meninggal dan saat itu aku tidak berada di sisinya. Apakah ibuku mendapatkan pahala jika aku bersedekah atas namanya?’ Rasul menjawab, ‘Ya’ Saad berkata, ‘Saksikanlah, kebunku yang penuh bebuahan ini aku sedekahkan atas namanya.’” (HR. Al-Bukhari no. 2605).

Hadits-hadits ini menunjukkan kewajiban berbuat ihsan kepada kedua orang tua setelah meninggal dunia. Juga amalan-amalan seorang anak yang bermanfaat bagi orang tuanya, yang telah meninggal.

Orang tuanya akan mendapatkan pahala yang besar. Maka dalam alam kubur mereka heran; dari manakah mereka mendapatkan pahala besar ini. Maka seorang malaikat berkata: ini dari istigfar anak kalian, ini adalah doa kebaikan anak kalian, dan ini adalah sedekah dari anak kalian setelah kalian wafat.

Alangkah beruntungnya orang tua yang memiliki anak saleh yang terus berbakti hingga akhir hayat, baik ketika orang tuanya masih hidup maupun setelah wafat. Di dunia mereka hidup bahagia, di alam kubur pahala terus mengalir kepadanya.

Balasan Durhaka Kepada Orang tua

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

كُلَّ الذُّنُوْبِ يَغْفِرُ اللهُ مِنْهَا مَا شَاءَ إِلَّا عُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ ‌فَإِنَّهُ ‌يُعَجَّلُ ‌لِصَاحِبِهِ فِيْ الْحَيَاةِ قَبْلَ الْمَمَاتِ

“Allah mengampuni semua dosa bagi para pelakunya, kecuali durhaka kepada kedua orang tua. Dosa durhaka kepada orang tua hukumannya didahulukan bagi pelakunya di dunia sebelum ia mati.” (Syaikh al-Albani berkata: Diriwayatkan oleh al-Hakim dan lainnya, sanad di dalamnya ada rawi yang dhaif).

Maksudnya adalah, hukuman bagi orang yang durhaka disegerakan. Allah akan menghukumnya di dunia, sebelum Ia memberikan hukuman kepadanya di akhirat.

Jika seorang ibu atau bapak memerintah atau melarang anaknya mengerjakan suatu perkara mubah, maka anak wajib taat.

Adapun jika orang tua memerintahkan kepada maksiat, maka haram menaatinya. Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah azza wajalla.” (HR. Ahmad No. 1098).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

“Tiga doa mustajab: doa orang yang dizalimi, doa seorang musafir, doa keburukan orang tua kepada anaknya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3448).

Maka marilah kita waspada jangan sampai berbuat buruk kepada orang tua, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Sebab durhaka kepada keduanya termasuk perbuatan dosa besar.

Dalam hadits sahih riwayat Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda bahwa dosa besar yang paling besar adalah “Syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” (HR. Al-Bukhari no. 2511)

Demikian materi khutbah Jumat tentang Birrul Walidain pada kesempatan siang ini. Semoga Allah menjadikan kita dan anak-anak kita orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya sepanjang hayat.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

إنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَشْكُرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ءَالِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ءَالِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ. رَبِّ أَوْزِعْنِيْ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا مُضِلِّيْنَ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وَءَامِنْ رَوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَنَا. رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. اُذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ يَزِدْكُمْ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ، وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *