Pembiayaan Pembangunan IKN Tembus Rp100 Triliun hingga 2023

banner 400x400

Hajinews.co.id – Pembiayaan proyek ibu kota baru baru itu tidak hanya bersumber dari kas negara atau APBN, tapi juga melibatkan pembiayaan dari para investor baik dari luar maupun dalam negeri.

Agar tidak membebani kas negara, maka Pemerintah berkomitmen menggunakan APBN hanya 20% atau sekitar 89,4 triliun dari total proyeksi kebutuhan pembiayaan sebesar Rp466 triliun, sedang 80% sisanya akan dicarikan pembiayaan dari investor swasta, BUMN, serta BUMD.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dilansir dari laman MNC Portal, Sabtu (25/11/2024) hingga bulan Desember mendatang setidaknya lebih dari Rp100 triliun pembiayaan yang masuk untuk membangun proyek ibu kota baru tersebut, baik pembiayaan melalui APBN untuk pembangunan infrastruktur dasar, maupun para investor untuk membangun fasilitas penunjang kota.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan hingga saat ini setidaknya sudah terkontrak 82 paket pekerjaan menggunakan anggaran tahun 2023 untuk pengerjaan beberapa proyek infrastruktur dasar di IKN, termasuk kantor-kantor Pemerintahan.

Total APBN yang digelontorkan untuk mengontrak 82 paket tersebut sebesar Rp60,37 triliun. Adapun rincian paketnya terdiri dari 15 paket proyek sumber daya air, 27 paket pekerjaan bina marga, 32 paket di sektor cipta karya, dan 8 proyek perumahan.

Total APBN yang digelontorkan untuk mengontrak 82 paket tersebut sebesar Rp60,37 triliun. Adapun rincian paketnya terdiri dari 15 paket proyek sumber daya air, 27 paket pekerjaan bina marga, 32 paket di sektor cipta karya, dan 8 proyek perumahan.

“Ada 40 paket dan 42 paket, kalau kita jumlahkan nilai uangnya hampir udah Rp60 triliun,” ujar Danis saat konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR dikutip Sabtu (25/11/2023).

Hingga saat ini untuk paket pekerjaan yang masuk dalam batch 1 yang terdiri dari 40 paket dengan nilai Rp24,52 triliun progresnya sudah sebesar 52,89%. Sedangkan untuk pengerjaan batch 2, totalnya ada 42 paket dengan nilai Rp35,85 triliun. Saat ini progres fisik untuk pembangunan batch 2 sendiri baru mencapai 1,14%.

Lain hal dengan pembiayaan yang digelontorkan lewat APBN, investor dalam negeri juga sudah mulai terlihat untuk merealisasikan investasinya dengan membangun beberapa proyek-proyek komersil di IKN. Badan Otorita IKN optimis hingga penghujung tahun 2023, sebanyak Rp45 triliun dana investor domestik masuk ke IKN.

Kepala OIKN Bambang Susantono menilai saat ini investor sudah mulai banyak yang tertarik untuk menanamkan modalnya ke IKN. Hal itu berkat dukungan APBN yang membangun infrastruktur dasar sebagai penunjang kebutuhan masyarakat di IKN.

“Kita targetnya sampai akhir tahun Rp45 triliun. Sekitar USD3 miliar yang sudah akan ada. Itu artinya apa? Mesin pembangunan ini sudah berjalan. APBN-nya sudah meng-create confidence, domestiknya masuk meng-create confidence, saya kira nanti pada saatnya yang asing akan masuk,” kata Kepala OIKN saat ditemui pada acara Creative Digital di Jakarta.

Groundbreaking investor swasta dalam negeri diawali pada Bulan September lalu yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group yang membentuk konsorsium Nusantara dan gorundbreaking Vasanta Group yang membangun hotel di IKN. Total kedua gorundbreaking itu sebesar Rp23 triliun.

Adapun anggota konsorsium terdiri dari bos bos perusahaan dari Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group. Konsorsium tersebut tengah melakukan pembangunan untuk pendirian mall, hotel, dan perkantoran di IKN.

Kemudian groundbreaking dilanjutkan pada bulan November, dengan total investasi Rp12 triliun. Para pelaku usaha yang melakukan groundbreaking pada bulan November tersebut tercatat akan membangun superblok di IKN yang direncanakan terdiri dari sebuah pusat perbelanjaan, kondominium dan 3 (tiga) hotel yang digarap oleh PT Pakuwon. Selain Pakuwon, Hermina dan Mayapada juga kompak mulai membangun rumah sakit pada waktu yang sama. Selain itu JIS (Jakarta Intercultural School) juga turut membangun lembaga pendidikan bertaraf internasional di IKN

Selanjutnya grounbreaking akan kembali dilanjutkan pada bulan Desember mendatang dengan perkiraan investasi Rp10 triliun. Beberapa proyek siap dibangun mulai dari kantor lembaga keuangan, pusat grosir dan perbelanjaan, hingga fasilitas olahraga berkuda dan club sepakbola.

“Ada yang groundbreaking seperti supermaket, grosir ada, itu kan perlu kan, kita jgua ingin ada tempat-tempat kuliner kayak di sini. Investasi dari perushaan swasta dengan perkiraan nilai investasi sekitar Rp10 triliun (bulan Desember),” tutup Bambang.

Sehingga jika ditotal, baik pembiayaan melalui APBN atau menggunakan dana investor maka setidaknya ada Rp105 triliun uang yang telah digelontorkan untuk membangun IKN pada tahap awal ini. APBN sudah digelontorkan sekitar Rp60,37 triliun, sedangkan dana investor yang masuk hingga bulan Desember sebesar Rp45 triliun.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *