Orang Yang Berusia di Atas 40 Tahun Sebaiknya Menghindari 10 Makanan Ini

usia di Atas 40 Tahun hindari 10 Makanan Ini
Margarin
banner 400x400

Ketika usia mencapai 40 tahun, kita tentu tak ingin perut cepat buncit gara-gara mengonsumsi banyak makanan ini, kan? “Makanan beku tinggi akan natrium. Natrium berkontribusi terhadap retensi air dan penampilan yang tampak lebih tua secara keseluruhan, termasuk perut buncit,” ujar Kayleen St John, RD dari sekolah memasak sehat, Natural Gourmet Institute.

9. Daging olahan

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Makanan dan minuman pantangan yang keempat bagi usia 40 tahun ke atas adalah daging olahan. Daging olahan tinggi natrium, lemak jenuh, dan nitrat (pengawet), seperti sosis, dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.

Ahli gizi teregitrasi sekaligus penulis 2-Day Diabetes Diet, Erin Palinski-Wade, RD, CDE menjelaskan, terlalu banyak mengonsumsi daging olahan berkaitan dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker perut yang lebih tinggi. Sebab, pengawet yang digunakan di dalam daging olahan dapat memicu radikal bebas dalam tubuh.

Radikal bebas menyebabkan oksidasi sel dan DNA, serta dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh yang memicu kanker dan penyakit lainnya. Padahal, seiring bertambahnya usia, risiko pada penyakit-penyakit tersebut sebetulnya sudah lebih tinggi daripada ketika kita muda.

Jika memang akan mengonsumsi daging olahan, Palinski-Wade menyarankan untuk memilih daging yang dibuat tanpa nitrat serta pilih alternatif yang lebih rendah lemak dan natrium, jika itu memungkinkan.

10. Ayam goreng cepat saji

Makanan dan minuman pantangan yang kelima bagi usia 40 tahun ke atas adalah ayam goreng cepat saji. Makanan ini juga kurang baik jika dikonsumsi secara berlebihan pada usia berapa pun.

Palinski-Wade menjelaskan, memasak daging pada suhu yang sangat tinggi dapat meningkatkan kadar HCA dalam protein yang bersifat karsinogenik. Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging goreng cepat saji berlebih dengan kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.

Meskipun penelitian masih terus dilakukan, hal terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan dengan membatasi konsumsi makanan ini seiring bertambahnya usia. “Batasi porsinya, misalnya satu porsi per minggu,” ucap Palinski-Wade.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *