Kalah Debat, Kenapa Dibawa Keluar Arena?

Kalah Debat

Kedua, untuk menjadi pemimpin, apalagi pemimpin negara besar seperti Indonesia yang menganut sistem demokrasi, perlu emosi yang stabil dari seorang pemimpin. Pressure rakyat yang akan dihadapi oleh presiden jauh lebih besar dan kuat dari sekedar pertanyaan dan serangan lawan debat. Kalau menghadapi pertanyaan lawan debat saja tidak siap, bagaimana menghadapi kritik tajam mahasiswa dan cacian para oposan?

“Tidak terbang dalam pujian, dan tidak tumbang dalam cacian”. Ini yang harus dijadikan sebagai salah satu prinsip dalam leadership. Stabilitas mental sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Tanpa memiliki stabilitas mental dan emosi, ini akan sangat berbahaya bagi seorang presiden. Sebab, presiden punya instrumen negara yang bisa dengan mudah melayani kepentingan emosinya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dalam debat perdana, Prabowo terlihat sangat emosinal. Seolah ini mengkonfirnasi persepsi publik selama ini bahwa Prabowo adalah sosok yang sangat emosional. Persepsi ini semakin kuat ketika Prabowo mengumbar kata-kata yang tidak sepatutnya diucapkan pasca debat. Yaitu kata “Ndasmu”.

Pidato Prabowo ini blunder. Secara politik, ini dapat menggerus simpati publik. Jubir Prabowo akan kesulitan untuk menjelaskan kata “Ndasmu” sebagai konotasi guyonan. Sangat sulit. Tapi nampaknya akan terus dipaksakan untuk mengklarifikasinya. Upaya yang dilakukan oleh para jubir untuk membenarkan dan memberi dukungan terhadap pidato Prabowo akan justru menambah blunder yang semakin besar.

Ini sekaligus menunjukkan kegagalan timses Prabowo dalam mengemas performence dan komunikasi politik Prabowo. Sangat tidak mudah untuk mengelola seorang jenderal seperti Prabowo. Terlalu senior dan cenderung berjalan sesuai dengan maunya, bukan mau timsesnya. Inilah yang justru akan menciptkan blunder politik.

Sesuai prediksi para analis, Prabowo dengan karakter dan rekam jejak politiknya, adalah tokoh yang paling sering membuat bluder. Setelah kata “Ndasmu” yang menyulitkan timsesnya untuk menjelaskan dan klarifikasi, apalagi blunder yang kemungkinan akan dibuat Prabowo betikutnya. Ini pertanyaan berbasis pada karakter emosional dan spontan yang dimiliki Prabowo. Lalu, bagaimana timsesnya mengantisipasinya. Kita akan lihat kedepan, apa yang akan terjadi.

Jakarta, 17 Desember 2023

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *