Kultum 302: Mengapa Kristiane Backer Masuk Islam (2)

Mengapa Kristiane Backer Masuk Islam
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Menurut Kristiane, wanita Barat berada di bawah banyak tekanan untuk mematuhi cita-cita yang disajikan di dalam berbagai majalah. Sebaliknya, Islam membebaskan wanita untuk tidak menyembah apa pun selain Tuhan, bukan uang, bukan ketenaran, bukan mode. Kristiane percaya bahwa Islam telah mengubah hidupnya. Dan bahkan pada saat dia merasa ada begitu banyak tekanan, Qur’an mendorongnya; dia katakan bahwa “Tuhan tidak membebani siapa pun lebih dari yang dapat mereka tanggung”.

Mungkin apa yang dikatakan Kristiane ini sejalan dengan firman Allah, yang artinya, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari) yang dikerjakannya (QS. Al-Baqarah, ayat 286). Kristiane mengatakan bahwa meskipun dia belum menjadi mualaf, dia adalah seorang Muslim di hati. Dia ingin “mencium aroma Islam, dan mencicipi buahnya yang lezat”. Dia memutuskan untuk turun ke sajadah dan akhirnya memeluk Islam.

Karirnya segera berakhir, tetapi dia tidak pernah mempermasalahkannya. Dia menganggapnya sebagai ujian dari Allah; dan dia belajar bahwa penderitaan adalah pencucian jiwa, dan bahwa mereka yang menerimanya dengan senang hati, merekalah yang memenangkan ridha Allah. Pada tahun 2009 Kristiane menerbitkan biografinya yang terkenal “From MTV to Mecca” (Dari MTV ke Mekah) di Jerman.

Buku tersebut kini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Turki, Arab, dan Inggris. Kristiane sudah melakukan dialog antar agama dan antar budaya dan merupakan Duta Global untuk Exploring Islam Foundation. Pada sebuah dialog tanggal 25 Maret 2018 dia mengatakan “Saya Menemukan Kata-Kata Yesus di dalam Al-Qur’an Lebih Menarik. Saya dibesarkan di rumah yang umumnya non-religius, khas Amerika bagian barat tengah”.

“Saya menjadi seorang Kristen Injili yang sangat taat ketika saya berusia 15 tahun. Semua orang menyebut saya ‘Bible Thumper’ (mesin Bibel) karena saya selalu menasihati orang untuk berperilaku sesuai dengan Alkitab. Pada saat saya sampai di kampus, saya telah menemukan panggilan sebagai Misionaris. Saya ingin berkeliling dunia untuk Yesus, dan membantu manusia dalam hal-hal praktis dalam hidup. Di sekolah Alkitab, saya belajar bagaimana Alkitab disusun dan diubah ribuan tahun”.

Pada musim panas 2007, dia memulai perjalanan misionaris ke India yang merubah jalan hidupnya. Dia bertemu semua lapisan masyarakat dan mendapat berbagai pertanyaan pertama kalinya dalam hidupnya. Saat meninggalkan India, dia kehilangan imannya, menikah dengan orang asing, dan putus sekolah Alkitab. Setelah liku-liku dan mengabaikan Tuhan (Yesus), Kristiane mengalami kecelakaan pada Januari 2009, kaki kirinya patah. Dia berbaring di tempat tidur selama 6 bulan. Kecelakaan itu menjadi sukacita terbesarnya, dan setiap kali berjalan sakitnya tak tertahankan dia merasa bersyukur kepada Tuhan karena dia dipaksa untuk merenung.

Pengalaman dan peran itu semua akhirnya membawa dirinya ke dalam Islam. Saat itu, dia belajar berjalan lagi dan pindah ke Chicago. Dia menemukan diri dan pekerjaan impian dan apartemen yang bagus. Tapi pada suatu hari yang aneh dia kehilangan pekerjaan dan apartemennya. Sebagai tunawisma dengan bayi yang masih kecil, dia tidak tahu ke mana akan pergi, tidak ada tempat untuk berpaling.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *