Pembalasan Jokowi Kepada PDIP, Ketika Mendadak Dipuji Usai Diserang

banner 400x400

Hajinews.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menunjukkan balasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah mendadak dipuji.

Teddy mengatakan PDIP sebelumnya terus-terusan menyerang Jokowi, namun kini memujinya, sehingga mantan Wali Kota Solo itu membalasnya dengan menggunakan dasi kuning, yang menurutnya merupakan simbol penolakan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Ketika PDIP mendadak memuja-muji Jokowi setelah sebelumnya menyerang Jokowi, seolah-olah Jokowi bersama mereka. Maka Jokowi menggunakan dasi kuning sebagai simbol penolakan, bahwa dia bukan merah. Makanya ketika ditanya wartawan, Jokowi bilang: Masa gak tau?” ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (18/12).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, yakin dengan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ganjar Pranowo. Hal tersebut terbukti ketika gagasan Ganjar terkait KTP Sakti sejalan dengan instruksi Jokowi soal penggunaan KTP untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

Sakti sendiri adalah singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia. Nantinya, KTP Sakti akan mengintegrasikan sejumlah program Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan bantuan sosial kepada warga penerima manfaat.

“Pak Jokowi membantu Pak Ganjar, Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (15/12/2023) dikutip dari Republika.

Keyakinannya terhadap dukungan Jokowi kepada Ganjar juga terlihat dari sejumlah kunjungan kerja. Ketika Ganjar ke Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi beberapa hari kemudian juga melakukan kunjungan ke dua provinsi tersebut.

“Itu kan artinya rakyat melihat Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar. Maka hal-hal yang baik dari Pak Jokowi disempurnakan, diperbaiki, dinaikkan daya kegunaannya bagi kepentingan rakyat,” ujar Hasto.

“Apa yang disampaikan oleh Pak Ganjar tentang KTP Sakti, ternyata senafas dengan apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi,” sambungnya.

Justru, ia mengkritik pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto yang seakan hanya “menjual” nama Jokowi. Namun, dalam debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) semakin terlihat bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) itu bukanlah Jokowi.

“Pak Prabowo tampil pada jati dirinya yang selama ini mencoba untuk dipoles dengan gemoy, tetapi debat telah mengembalikan suatu karakter asli dari Pak Prabowo. Sehingga Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi,” ujar Hasto.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *