Serangan Zionis Israel Terhadap Palestina Mengubah Persepsi Islam di Dunia Barat

Serangan Zionis Israel Terhadap Palestina

Hajinews.co.id – Zionis Israel terus menyerang Gaza dan Palestina hingga menimbulkan kerusakan parah pada bangunan. Jumlah korban sipil masih terus berkurang. Namun di balik semua itu, ada hikmah lain dari serangan Israel dan Zionis di Gaza, yakni terjadi perubahan positif persepsi dunia Barat terhadap Islam.

Mereka menentang teror yang terus dilakukan Zionis Israel di Gaza. Dan tindakan ini menyebabkan meningkatnya minat terhadap agama Islam.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Jurnalis sekaligus aktivis Australia, CJ Werleman kepada Anadolu mengevaluasi dampak serangan zionis Israel ke Gaza terhadap persepsi Islam dan Muslim di Barat. Werleman mengatakan selama dua dekade, media Barat telah menggambarkan umat Islam sebagai ancaman keamanan. Mereka menggambarkan Islam sebagai gerombolan pria berkulit coklat dan berjanggut dan memiliki niat melakukan kekerasan karena keyakinan dari agama Islam.

Tetapi serangan Israel ks Gaza sejak 7 Oktober lalu mengubah persepsi tersebut. Menggambarkan Islam sebagai agama yang penuh kekerasan berbalik arah sebaliknya.

“Masyarakat kini melihat orang-orang yang angkuh dan mulia, yang tetap menantang, rendah hati, dan kuat dalam menghadapi kekejaman, penindasan, dan penderitaan yang tak terbayangkan,” ujar Werleman.

Orang-orang Barat kini menyaksikan bagaimana warga Palestina menyebut nama Allah ketika dikeluarkan dari reruntuhan bangunan. Dan warga Palestina hanya menuntut kebebasan dari kemiskinan dan ketakutan sebab serangan Israel.

“Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang Barat kini mempelajari Al-Quran dan belajar tentang Islam,” Werleman menambahkan.

Werleman juga melihat adanya upaya pembungkaman, ancaman dan menghukum secara sistematis terhadap mereka yang pro Palestina baik melalui media maupun media sosial. Ia mengungkapkan kelompok Hak Asasi Manusia telah mendokumentasikan lebih dari 250 pembungkaman terhadap jurnalis, penulis, akademisi dan aktivis di bulan pertama perang. Mereka dipecat dari pekerjaannya karena membela Palestina.

Agregator berita terbesar di Eropa, Axel Springer memerintahkan editornya agar menampilkan angka yang kecil untuk kematian warga Palestina. Mereka justru memberikan porsi lebih besar terhadap cerita-cerita korban yang dialami oleh Israel dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. Mereka pun menggiring opini agar mempertanyakan laporan korban warga Palestina.

“Pembingkaian ini menukar pelaku genosida di Gaza dengan korban di benak penonton,” katanya.

Namun dukungan dunia warga dunia terhadap Palestina tak bisa dibendung. Kota-kota di Amerika dan Eropa dengan intens sejumlah warganya melakukan demonstrasi pro-Palestina serta gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi terus meningkat dan membuat rugi perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *