Kultum 334: Doa dan Ucapan Ketika Hujan

Doa dan Ucapan Ketika Hujan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Hujan umumnya dianggap rahmat Allah Subhanahu wata’ala. Namun bisa juga dianggap sebagai azab Allah Subhanahu wata’ala jika berlebihan atau terlalu banyak. Itulah sebabnya ketika hujan turun kita harus meminta kepada Allah untuk menjadikannya hujan sebagai rahmat-Nya yang diturunkan kepada kita.

Hal ini juga disarankan untuk menjadi waktu yang tepat untuk menerima doa, yakni waktu untuk menerima permohonan. Kita boleh meminta kepada Allah apa saja yang kita inginkan selama itu tidak haram. Al-Ghazali meriwayatkan, Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Janganlah salah seorang dari kalian menahan diri dari bekerja untuk rezekinya, memohon kepada Allah untuk memberi, sementara dia tahu bahwa langit tidak menurunkan hujan emas dan perak” (Ihya’ Ulum al-Din 2/62).

Kita harus secara aktif mencari ketentuan Allah dan mengandalkan Allah. Pesan yang ingin disampaikan Al-Ghazali adalah bahwa ketika kita menginginkan sesuatu, kita harus bertindak untuk mewujudkannya. Itu tidak akan jatuh secara ajaib dari langit karena “tidak hujan emas dan perak”. Berikut adalah beberapa doa yang biasa diucapkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika hujan turun. Dari Ummul Mukminin, ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha,

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ

قَالَ  اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Artinya:

Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, “Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat] (HR. Bukhari no. 1032).

Juga dikisahkan Aisyah, setiap kali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hujan, dia biasa berkata, “Ya Allah! Biarlah itu menjadi hujan lebat yang berbuah lebat” (HR. al-Bukhari no. 1032). Kadang Nabi juga berdoa yang terjemahnya, “Ya Allah, bebaskan Ya Allah, bebaskan kami. Ya Allah, bebaskan kami” (HR. al-Bukhari no. 1014).

Sebagian orang ketika turun hujan malah berkeluh kesah. Padahal itu adalah nikmat yang baru saja Allah ciptakan. Seandainya setiap orang mengamalkan do’a-do’a ketika turun hujan tentu saja turunnya hujan jadi nikmat terindah. Bahkan, juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ

وَ تَحْتَ المَطَرِ

Artinya:

Dua do’a yang tidak akan ditolak [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Dalam hal ini Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berdo’a,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى

الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ

الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Artinya:

Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan (HR. Bukhari, no. 1014).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *