Negara-negara Islam di Asia Tenggara melalui MABIMS juga sudah berusaha menyatukan sistem penanggalan, tapi sayang, matlaknya hanya mengacu pada satu wilayah saja di Asia Tenggara. Tegas Syamsul, Metode MABIMS tidak bisa menjadi rujukan untuk disebut metode penanggalan secara global.
Saat memberikan sambutan, Ketua PWM Sulsel Ambo Asse menyampaikan rasa syukurnya karena rencana penerapan KHGT itu. Pasalnya, dirinya sudah merekomendasikan itu dalam tesis dan disertasinya.
Dalam penelitiannya pada 2007 itu, Ia menegaskan, persatuan Islam masih sangat berat terwujud jika tidak ada sistem penanggalan yang mengacu pada matlak global. “Alhamdulillah, KHGT sudah merujuk pada matlak global,” ungkap dia tersenyum.
Pihaknya juga berbangga, karena PWM Sulsel juga turut andil dalam sejarah peradaban itu. Pasalnya PWM Sulsel dipercayai oleh PP Muhammadiyah untuk menjadi tuan rumah sosialisasi dan seminar penerapan KHGT.
“Alhamdulillah, Unismuh Makassar yang ditunjuk sebagai pelaksana oleh PWM Sulsel, baru-baru ini meraih akreditasi Unggul. Mungkin ini juga karena rajinnya Unismuh menerima tugas tuan rumah dari PP Muhamamdiyah,” tandas dia disambut tepuk tangan hadirin.
Sumber: tribun