Sikap Muslim Ketika Kena Tipu Orang

Muslim Ketika Kena Tipu Orang
Ilustrasi: Kena Tipu
banner 400x400

Hajinews.co.idMenipu orang merupakan perbuatan tercela yang menimbulkan kerugian besar bagi orang lain. Banyak orang yang salah sikap ketika kehilangan keberuntungan dan ditipu oleh seseorang. Namun ada beberapa perilaku yang harus dilakukan seorang Muslim ketika seseorang kena tipu.

Pendekatan yang salah bisa berakibat buruk, terutama bagi pihak yang tertipu, karena pengambilan keputusan tentu dipengaruhi oleh emosi yang tidak menentu.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Biasanya penderita delusi akan mudah marah, mudah tersinggung, emosi berlebihan, bahkan sulit tidur karena pikirannya yang begitu gelisah.

Namun bagi seorang muslim yang mempunyai iman yang kuat, hal tersebut tidak akan terjadi. Pikiran seorang mukmin tetap tenang meski dihadapkan pada keadaan buruk. Karena dia tidak mengungkapkan kemarahannya.

Ketenangan seorang mukmin, bisa jadi karena dia sudah memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah, termasuk setiap kejadian yang menimpanya, merupakan ketetapan dari Allah.

Beberapa hal ini menjadi alasan kuat bagi seorang mukmin tetap bisa tenang saat kena tipu orang, agar bisa mencari solusinya.

  1. Hakmu tidak akan hilang.

Karena kalau merelakan harta itu untuk penipu, maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik dan lebih banyak, sedang, kalau tidak merelakannya, kita masih bisa menuntutnya di akherat nanti sesuai kadarnya, sehingga hak kita tetap terjaga dengan baik.

  1. Perbuatan dia tidak akan mengurangi jatah rezekimu.

Saat ditipu oleh seseorang, sebenarnya memang saat itulah waktu untuk menikmati rezeki itu telah selesai, sehingga rezeki itu memang harus diambil dari kita.

  1. Kita bisa mendapatkan do’a yang mustajab.

Karena ketika kita sedang ditipu, berarti kita sedang dizalimi, dan do’anya orang yang dizalimi itu mustajab, karena tidak adanya hijab antara do’anya dengan Allah ta’ala, sebagaimana disebutkan dalam hadits.

Dan tidak ada masalah kita mend’oakan keburukan kepada orang yang menzalimi kita, sebagaimana dilakukan oleh beberapa sahabat Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam ketika dizalimi orang lain.

  1. Anda bisa mendapatkan pahala, penghapus dosa, dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah.

Bila bisa menghadapinya dengan sabar dan rela atas takdir Allah tersebut, sehingga sebenarnya ketika sedang ditipu, Anda diberi peluang mendapatkan ganti yang jauh lebih baik.

  1. Ingatlah bahwa itu merupakan takdir yang memang dikehendaki Allah terjadi

Anda marah atau rela, tetap saja harus terjadi, dan tidak mungkin bisa dihindari.

Jika semua ini Anda tahu, tanyakan kepada diri Anda, mengapa saya harus marah dan jengkel bukankah lebih baik saya melupakannya dan memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat untuk masa yang akan datang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *