Disway: Pemukul Bola

Pemukul Bola
Petugas KPPS di Pemilu Pakistan ketika melakukan perhitungan suara usai pencoblosan

Imran Khan sangat sulit membangun ekonomi. Saat Imran jadi penguasa gubernur Punjab tetap dari partai PML-N. Yakni Shehbaz Sharif –adik kandung Nawaz Sharif.

Sang adik tiga kali menjabat gubernur Punjab. Sampai kapan pun dinasti Sharif akan berkuasa di Punjab. Ia konglomerat terbesar di Punjab. Bisnis jenis apa pun merekalah penguasanya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Imran sebenarnya pernah jadi harapan baru: agar Pakistan tidak lagi jadi rebutan dua dinasti saja: Bhutto dan Sharif. Imran dari wilayah barat yang netral.

Tapi Imran tidak dipercaya oleh militer. Imran dianggap pro militan Islam.

Imran sendiri sebenarnya sangat liberal tapi basis pendukungnya memang dari kawasan yang terpinggirkan.

Militer sebenarnya juga pernah jadi harapan baru agar bisa keluar dari rebutan dua dinasti itu. Sayangnya penguasa militer yang berhasil melakukan kudeta saat itu tidak berhasil jadi diktator yang baik.

Perdana menterinya, Jenderal Zia ul Haq hanya berhasil bertahan lama di istana, tapi tidak berhasil membangun Pakistan.

Saya sudah menjelajah tiga wilayah yang berjauhan itu: secara kasat mata pun terlihat hanya Punjab yang ”hidup”.

Karachi ruwet dan miskin. Penduduknya mengeluhkan penanganan sampah yang buruk. Juga kekurangan air. Dan harga gas kian tidak mampu terjangkau. Sedang Baluchistan gersang dan miskin.

Masing-masing wilayah itu menginginkan perdana menteri dari wilayah sendiri. Maka PML-N kini menghadapi oposisi dari Karachi dan Baluchistan.

Secara pribadi saya melihat Nawaz Sharif adalah perdana menteri terbaik di antara yang pernah ada. Pembangunan ekonominya paling terlihat. Nwaz-lah yang menjalin pertama hubungan intim dengan Tiongkok.

Tapi pembangunan ekonomi mungkin kurang menarik di sana. Politik dan demokrasi lebih menggairahkan.

Hari ini kita akan lihat apakah PML-N yang berlogo singa bisa menang. Logistik kampanye PML-N seperti tanpa batas. Termasuk mampu membawa singa hidup ke arena kampanye. Yakni singa putih yang sebenarnya sudah langka di sana. (Dahlan Iskan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *