Kultum 357: Sikap Islam terhadap Non-Muslim (3)

Sikap Islam terhadap Non-Muslim
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Selain beberapa sikap yang telah disebutkan dalam dua kultum sebelumnya, Islam melarang umatnya melakukan pelanggaran dan sebaliknya malah memerintahkan berbuat keadilan. Mengenai hal itu Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ

عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا

عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ

وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Artinya:

Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya (QS. Al-Ma’idah, ayat 2).

Di samping perintah tersebut, Allah juga memerintahkan agar umat Islam mengekakkan keadilan sebagaimana firman Allah selanjutnya,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ

بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى

اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ

وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Ma’idah, ayat 8).

Di dalam ayat-ayat tersebut terkandung sifat-sifat mulia dan perintah untuk menanggapi orang yang mendurhakai Allah tentang umat Islam dengan mentaati Allah. Jadi, iulah beberapa fakta tentang sikap Islam. Namun, selain apa yang telah disebutkan di atas (dan dalam dua kultum sebelumnya), penting untuk dikonfirmasi beberapa poin penting berikut ini.

Pertama, tidak ada perbandingan apa pun antara apa yang telah dilihat dunia ini oleh “umat non-Muslim” dan apa yang telah dilakukan oleh kaum Muslim. Dua Perang Dunia di mana 70 juta orang terbunuh adalah perang “umat Kristen”. Kedua, ada pendudukan tanah Muslim dan eksploitasi sumber daya mereka sejak dulu dan masih terjadi di tangan “umat non-Muslim” dari semua agama. Ini harus diingat ketika berbicara tentang pandangan Islam tentang kemanusiaan dan cinta dan kasih sayang.

Sejarawan yang berpikiran adil harus membandingkan penaklukan Islam di negeri lain dengan Perang Salib, misalnya, dan apa yang terjadi dalam setiap kasus. Mereka akan melihat perbedaan yang jelas antara kasih sayang dan kekejaman, cinta dan kebencian, hidup dan mati. Ketiga, apa yang disebutkan di atas tentang Islam dan bagaimana umat Muslim memperlakukan non-Muslim, dan apa yang disebutkan tentang hukum adalah tingkat tertinggi dari cinta, kasih sayang dan belas kasihan. Namun, itu tidak berarti bahwa kita harus mengabaikan beberapa aturan yang ingin diabaikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar